Pematangsiantar, TRIBRATA TV
Proyek rehabilitasi drainase di Jalan dr. Wahidin yang menelan anggaran sampai miliaran rupiah menjadi sorotan masyarakat. Sejatinya pembangunan mampu menyenangkan berbagai pihak. Namun, hal itu terlihat kontras sekali ketika masyarakat protes dan berkeberatan dengan adanya proyek rehabilitasi drainase.
Dari debu yang berterbangan disaat siang hari. Belum lagi cor-coran yang menutupi limbah rumah tangga yang mengakibatkan saluran pembuangan rumah tangga warga menggenang.
Salah seorang warga, sebut aja Iwan (37) pengusaha bengkel di Jalan dr. Wahidin mengeluh. Sejak tiga minggu lalu pendapatannya menurun hingga 75%. Hal itu disebabkan menumpuknya material dibahu jalan.
Belum lagi tingginya drainase 30 centimeter yang mengakibatkan akses ke rumah dan tempat usaha warga semakin sulit.
“Mau gak mau ya kami hancurkan sendiri tinggi yang melebihi 30 centimeter ini bang, kalau gak kami tidak bisa masuk kerumah. Sudah tiga minggu ini lah bang susah kali kami rasa,” ujar Iwan.
Pantauan awak media ini di lokasi proyek Selasa (24/12/2019), kemacetan kerap terjadi. Kemacetan ini diakibatkan dari menumpuknya material galian disisi kanan kiri jalan dan ditambah material bangunan seperti semen dan batu.
Mirisnya proyek miliaran ini memasang informasinya di plang proyek yang ditempel (baca: dipakukan) ke pohon. Ini juga mendapatkan protes keras dari masyarakat sekitar.
Sementara itu Kabag Humas dan Protokoler Pemko Pematangsiantar, Hamam Soleh belum dapat dikonfirmasi baik melalui saluran telpon dan pesan WhatsApp. (jefri)