Muslim Simbolon: Fenomena Pilcaleg Tokoh Vs Toke

IMG-20240409-WA0076

Batu Bara, TRIBRATA TV

Masyarakat Batu Bara pasti akan merugi ketika Calon Legislatif (Caleg) tokoh dikalahkan oleh caleg toke. Fenomena ini terjadi tidak hanya di Kabupaten Batu Bara tapi sudah sampai ketingkat nasional.

IMG-20240227-124711

Hal tersebut diungkapkan mantan Anggota DPRD Sumatera Utara (Sumut) Muslim Simbolon, saat berada di Partner Coffee, Lima Puluh, Senin (11/12/2023).

Disebut Muslim, banyak tokoh yang juga sebagai kader partai tidak didukung oleh masyarakat karena kalah dengan para toke yang ikut berkompetisi pada ajang Pemilu Legislatif karena memiliki uang banyak tapi minim ilmu.

“Saat ini kita lagi road show, sudah 28 kabupaten dan kota dijalani untuk memberikan pencerahan kepada masyarakat. Saya tidak mau itu terjadi di Batu Bara, orang yang punya potensi intelektual seperti Mukhrizal Arif, tidak didukung oleh masyarakat,” ungkap Muslim.

Disebut Muslim, sosok Mukhrizal Arif sebelum ikut berkompetisi menjadi Caleg dari Partai Golkar Dapil 1 Batu Bara sebelumnya sudah dikenal masyarakat.

“Tidak mudah untuk menjadi Ketua KNPI di Batu Bara ini kalau tidak memiliki intelektual. Menjadi Koordinator PKH Kabupaten Batu Bara yang menaungi lebih kurang 20 ribu Keluarga Penerima Manfaat (KPM),” ulas Muslim.

Puluhan ribu warga yang menggantungkan harapan yang pada umumnya keluarga kurang mampu dinaungi oleh beliau lewat program Kemensos, sebut Muslim.

“Ini tanggung jawab moral warga Batu Bara khususnya Dapil 1. Andai Arif tidak berhasil duduk di DPRD Batu Bara yang rugi adalah warga Batu Bara,” tegas Muslim Simbolon.

Kalau ditanya kepentingan sama sekali tidak ada bagi saya, karena saya kader partai yang berbeda baju dengan Mukhrizal Arif tapi kita tidak ingin pemilih menggadaikan suaranya memilih toke yang sama sekali tidak punya kompeten untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat, kata Muslim.

“Elektabilitas, kapabilitas, popularitas, intelektualitas semuanya dimiliki oleh adinda Arif. Saya dengar sudah memiliki sertifikat Lemhanas dan sekarang lagi melanjutkan S3 di Malang, Jawa Timur,” papar Muslim.

“Kondisi hari ini kalaulah dibilang tidak baik, bukan banyaknya orang – orang jahat, tapi banyak orang – orang baik lebih memilih diam untuk menyuarakan kebenaran,” sambung Ramadhan Zuhri, salah seorang pengacara kondang di Batu Bara.

Untuk melakukan pencerahan terkait politik uang (Money Politik) menjadi isu hangat jelang Pemilu 14 Februari 2024 akan datang adalah tugas kita semua, termasuk insan pers, pungkas Ramadhan. (Pelka)

IMG-20240310-WA0073
IKLANKAN-PRODUK-ANDA-DISINI-20240504-132349-0000

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *