Mempawah, TRIBRATA TV
Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Danlantamal) XII, Laksamana Pertama TNI Suharto, memimpin serah terima jabatan Asintel Danlantamal XII, Danpomal Lantamal XII dan Ka. Akun di Mako Lantamal XII, Jalan Raya Wajok Hilir Km. 17 Kabupaten Mempawah Provinsi Kalimantan Barat, Rabu (30/11/2022).
Sertijab ini Berdasarkan Surat Keputusan Kasal Nomor: Kep/3702/XI/2022 tanggal 7 November 2022 dan Surat Keputusan Kasal Nomor: Kep/3776/XI/2022 tanggal 11 November 2022.
Pejabat yang diganti Asintel Danlantamal dari Kolonel Marinir Yustinus R, kepada Kolonel Marinir Achmad Effendi, Danpomal dari Letkol Laut (PM) Musa Hotmatua Sitorus, kepada Letkol Laut (PM) Andi Rizal dan pejabat lama Ka Akun Lantamal XII dari Letkol Laut (S) Junaidi kepada Mayor Laut (S) Aziz L. Satori.
Dalam sambutannya Laksamana Pertama TNI Suharto mengucapkan selamat datang kepada pejabat baru di Lantamal XII. Ia menjelaskan, sertijab adalah suatu proses regenerasi pengawak organisasi untuk menunjang dinamika dan kesinambungan pembinaan personel.
Oleh karena itu, penyerahan, serah terima jabatan, agar tidak hanya dimaknai sebagai pergantian personel semata-mata, akan tetapi lebih dari itu, pergantian jabatan merupakan proses pembinaan yang diharapkan dapat mendorong tumbuhnya kreatifitas, inovasi, semangat pembaharuan dan penyegaran bagi peningkatan performance organisasi, sehingga menjadi lebih baik dan dinamis dalam menjawab tantangan tugas.
“Penekanan saya, jabatan pada hakekatnya merupakan amanah sekaligus reward atas prestasi dan kinerja yang telah diukir selama ini. Oleh karena itu, bulatkan tekad untuk mampu melaksanakan tugas dengan penuh rasa tanggung jawab,” tambahnya.
Danlantamal XII juga mengarahkan kepada pejabat yang baru untuk melanjutkan apa yang sudah dikerjakan oleh pejabat sebelumnya dan berpesan untuk menyelesai persoalan yang belum tuntas.
Pernyataan Danlantamal XII selaras dengan perintah harian Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono ”Berani berubah menjadi lebih baik dengan meninggalkan budaya rutinitas yang tidak produktif”. (masudy/r)
