IMG-20240505-WA0006

Video: Pembuatan Talud di Desa Lakatong Takalar Diduga Asal Jadi

IMG-20240409-WA0076

Pembangunan Talud Jalan Diduga Tidak Sesuai Bestek di Kecamatan Mangarabombang Kab Takalar.

Takalar, TRIBRATA TV

IMG-20240227-124711

Pembuatan talud jalan di Desa Lakatong Kecamatan Mangarabombang Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan diduga tidak sesuai bestek dan terkesan asal jadi.

Padahal sebelumnya masyarakat sangat berterima kasih kepada pemerintah setempat dan Pemerintah Kabupaten Takalar atas usulannya ke pusat sehingga ruas jalan Cikoang -Tepo diperbaiki. Sayangnya proses pengerjaan proyek ini patut dipertanyakan.

Diketahui proyek tersebut dari APBN Tahun 2023 dengan nilai kontrak sebesar Rp19.095.331.445.00 dikerjakan PT Sisco Sinar Jaya.

Salah seorang warga setempat yang enggan namanya dipublikasi, Sabtu (25/11/2023) mengatakan bersyukur jalan mereka yang puluhan tahun rusak kini sedang diperbaiki. “Terima kasih pak PJ Bupati Takalar atas usulannya sehingga jalan kami bisa diperbaiki,” ujarnya.

Namun sangat disayangkan, ia meragukan kekuatan pondasi talud yang saat ini masih dikerjakan. Menurutnya pondasi Talud lebih kecil ukurannya di bawah dibanding di atas, jika ada mobil bertonase besar yang lewat, ia yakin pondasi talud akan roboh.

Saat konfirmasi hasil temuan di lapangan, pengawas proyek mengelak dan menunjuk pada petugas lainnya.

Padahal Pj Bupati Takalar baru baru ini berkunjung di lokasi proyek dan minta agar rekanan atau kontraktor bekerja sesuai bestek dan tidak asal jadi saja.

Hal ini lantaran pihak kontraktor yang dipercayakan menangani proyek pekerjaan bahu jalan talud, terkesan hanya mengejar keuntungan semata, tanpa memikirkan apakah proyek ini bisa bertahan lama atau tidak.

Hal ini juga menjadi hasil temuan DPP Lembaga ELHAN-RI yang menemukan pekerjaan tidak berkualitas diantaranya pemasangan pondasi bahu jalan dianggap tidak sesuai dengan RAB.

Salah satu pengawas pekerja yang ada di lokasi tersebut mengatakan lebar pondasi dibagian bawah 40 cm sedang diatas 30cm dengan ketinggian 70 cm.

Namun saat diukur ulang ternyata lebar bagian bawah talud bervariasi, ada 15cm, 20cm, 25cm, 30cm dan 35cm saja. Anehnya pihak pengawas tidak memberikan teguran kepada pekerja, justru membiarkan hal tersebut berlangsung. (tim)

IMG-20240310-WA0073
IKLANKAN-PRODUK-ANDA-DISINI-20240504-132349-0000

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *