Sibolga, TRIBRATA TV
Sebagai putra asli kelahiran Sibolga, Komandan Kodim (Dandim) 0211/TT, Letkol Inf Jon Patar Hasudungan Banjarnahor, mengajak seluruh insan pers dan OKP serta Ormas Sibolga dan Tapanuli Tengah (Tapteng) “Cofee Morning” di kedai kopi Bahagia Jalan Imam Bonjol Kelurahan Pasar Baru, Kota Sibolga pada Senin (21/11/2023) kemarin.
Mengawali acara ramah tamah tesebut, Dandim menceritakan kisah singkatnya saat bertugas di TNI AD hingga kembali ke kota kelahirannya dan menjadi Komandan Kodim 0211/TT.
“Saya tidak pernah berpikir untuk bertugas di Sibolga dan Tapteng, akan tetapi semua ini merupakan anugrah dari Tuhan Yang Maha Esa. Kemungkinan hal ini juga merupakan kebijakan dari para pimpinan di tubuh TNI AD, agar saya (Dandim) bisa melakukan tugas di kota kelahiran saya, sehingga memudahkan saya untuk mengadakan pendekatan dengan masyarakat Sibolga dan Tapteng,”ujar Jon Patar Hasudungan Banjarnahor.
Dia juga menyingung keadaan saat ini di tahun politik yang sedang bertahap, bahkan dengan berulang kali mengatakan peranan wartawan sangat penting untuk kesuksesan pemilu 2024 yang akan datang, khusunya di Sibolga dan Tapteng.
“Saya sangat yakin bahwa tulisan seorang jurnalis sangat mempengaruhi keadaan di tahun politik ini, kesuksesan pemilu ini juga merupakan tanggung jawab dari seorang wartawan dalam membuat menyajikan pemberitaan di media, baik itu media televisi dan media online,”katanya.
Dia juga berharap agar seluruh rekan rekan jurnalis, OKP dan Ormas bekerja sama untuk menyukseskan Pemilu yang sebentar lagi akan melakukan tahapan kampanye.
“Saya yakin apabila insan pers, OKP dan Ormas di Sibolga dan Tapteng, bergandeng tangan serta sepakat untuk menjalin Pemilu damai maka tensi politik di daerah Sibolga dan Tapteng akan mewujudkan politik yang damai sehingga Pemilu akan sukses,” harap Dandim.
Jon Patar juga menyakini walaupun nantinya ada perbedaan pilihan kandidat baik itu DPR, DPRD dan Presiden dan wakil Presiden, hal itu merupakan bagian dari dinamika Politik dan hal yang sangat wajar.
“Dengan perbedaan pilihan ini tentunya bukan merupakan perpecahan, dan saya yakin seorang jurnalis tidak akan memberitakan hal-hal yang sebatas opini saja, akan tetapi lebih mengutamakan fakta yang jelas dan berita yang menyejukkan,”imbuhnya.
Menurutnya Sibolga dan Tapteng merupakan mata uang yang tidak bisa dipisahkan sebab tali persaudaraan masih sangat erat sehingga tidak mudah untuk dipecah belah meskipun itu berbeda pilihan.
“Wartawan harus memberikan pemahaman kepada masyarakat agar tetap mengunakan hak pilihnya,”jangan golput” mari tingkatkan persentase pemilih bahkan lebih dari 70 persen di Sibolga dan Tapteng,”tandasnya.
Dia juga menegaskan dalam tahun politik ini TNI bersifat netral, tidak bisa memihak siapapun, biarkan animo masyarakat yang menentukan siapa pilihannya, TNI hanya mengawal pilihan dari masyarakat itu.
“Kami dari TNI tidak dibenarkan untuk berpolitik, tugas kami hanyalah mengawal hak masyarakat, serta menjaga keamanan dan ketertiban sehingga menciptakan pemilu yang aman dan damai,”beber Alumni Akmil tahun 2003 ini. (Sudirman Halawa)
