Simalungun, TRIBRATA TV
Bentrokan antara Kelompok Masyarakat 147 yang merupakan warga Nagori Mariah Jambi Kabupaten Simalungun Sumatera Utara dengan Serikat Pekerjaan Perkebunan (SPBun) PTPN 4, Selasa (11/10/2022) siang, mengakibatkan dua pelajar SMP dilaporkan menjadi korban kekerasan dari pihak PTPN 4.
Kericuhan itu bermula ketika PTPN 4 mengerahkan ribuan karyawan untuk mencabuti tanaman jagung yang berada di Afdeling 2 Nagori Moho.
“Jadi awalnya ada ribuan orang dari pihak perkebunan yang mencabuti jagung yang kami tanam,”kata Santun Siallagan Ketua Kelompok Masyarakat 147.
Warga yang tidak terima dengan tindakan PTPN 4 kemudian mencoba menghalangi aksi ribuan karyawan itu.
Akibat kejadian itu ucap Santun Siallagan,dua orang pelajar SMP yang juga ikut menghalangi pencabutan tanaman itu mengalami luka pada bagian kaki akibat terkena sabetan arit milik karyawan PTPN 4.
Santun pun berencana melaporkan peristiwa itu kepada pihak kepolisian.
“Kalau ini memang harus kami laporkan kepada polisi supaya jelas apa tanggapan pihak penegak hukum nanti,” tuturnya
Menurut Santun,lahan seluas 200 hektar yang mereka tanami tersebut merupakan milik masyarakat Desa Mariah Jambi sejak sebelum kemerdekaan Republik Indonesia.
Ia juga menegaskan Kelompok Masyarakat 147 memiliki dasar hukum surat kepemilikan atas lahan itu dan SK Bupati Simalungun No.1/II/10/LR/68 yang dikeluarkan pada tanggal 14 September 1968 serta peta persawahan tahun 1966.
Sementara itu terkait adanya dua pelajar yang terkena sabetan arit milik karyawan PTPN 4,Ketua SPBun Iskandar menyesalkan terjadinya peristiwa itu.
Iskandar juga mengklaim bahwa lahan tersebut merupakan HGU Kebun Bah Jambi. (Joe)