Gegara Jembatan Rusak, Warga Dua Desa di Simeulue Hampir Berseteru

IMG-20240409-WA0076

Simeulue, TRIBRATA TV

Warga Desa Labuan Jaya dan Desa Labuan Bakti Kecamatan Teupah Tengah Kabupaten Simeulue nyaris berseteru gegara jembatan rusak. Beruntung polisi segera turun dan memediasi hingga tercapai kesepakatan, Jumat (7/10/2022).

IMG-20240227-124711

Peristiwa ini berawal saat seorang warga Desa Labuan Bakti bernama Mansur berinisiatif membuat jembatan darurat diatas jembatan rusak di Desa Labuan Jaya. Ia memasang jembatan darurat agar kendaraan roda pengangkut kelapa bisa lancar ke pabriknya.

Namun inisiatifnya di protes warga, tepatnya warga Dusun Ulul Falul Desa Labuan Jaya. Warga menilai ‘jembatan darurat’ yang dibangun diatas jembatan lama justru akan merusak jembatan.

Protes ini sempat memanas bahkan terjadi adu mulut antara warga Desa Labuan Jaya dan Desa Labuan Bakti.

Beruntung seorang tokoh masyarakat, Abdul Wahab serta beberapa warga lain melerai dan menenangkan situasi.

“Sebenarnya niatnya baik, namun tidak tepat karena membuat jembatan darurat dari batang kelapa diatas jembatan lama justru akan menambah beban pada jembatan lama,” kata Abdul Wahab.

BACA JUGA  Sampan Terbalik, Nelayan Pantai Cermin Belum Ditemukan

Diakuinya jembatan yang dibangun pemerintah itu sudah lama retak, namun masih bisa dilalui dengan berjalan berlahan-lahan.

Menurutnya jika batang kelapa yang dipasang tersebut bisa menyentuh tiang jembatan lama atau sampai di ujung aspal, lepas dari badan jembatan, tidak ada masalah. “Artinya batang kelapa yang mereka pasang tidak terbeban di pundak atau bahu jembatan yang kondisinya saat ini rusak parah bahkan ada sebagian yang sudah terputus dan jatuh,’ jelasnya

Abdul Wahab menegaskan jika besok lusa terjadi kecelakaan dikarenakan jembatan yang mereka buat diatas jembatan yang ada, seluruh warga desa ini akan menuntut mereka.

“Mereka ini kami kenal, warga Desa Labuan Bakti, pengusaha kelapa, rumahnya dekat jembatan sebelum SMA,” tambahnya.

Ia menyayangkan mengapa warga luar yang menimbun jembatan di desa mereka tanpa kordinasi terlebih dahulu.

Dikatakannya, batang kelapa yang dipasang hanya membuat dan mengelabui pengendara yang belum tahu celah dan kondisi jembatan tersebut.

“Saya yang pening pak disini, sering orang jatuh celaka di jembatan itu, saya yang membantu membawa ke Rumah sakit, uang saya keluar karena pas depan rumahku,”paparnya.

BACA JUGA  Mulai Presiden Hingga Bupati dan Kapolda Sampaikan Ucapan Selamat Atas Pernikahan Putra Ketua FPII

Dikatakannya, bendera merah disisi jembatan yang rusak sengaja ia pasang untuk mengingatkan pengendara agar berhati-hati. “Orang lain gak mau ngurusin itu, asal jatuh atau rusak saya ganti tanpa ada rasa capek atau bosan saya demi keselamatan pengendara dan kita semua,” tegasnya lagi.

Ijal, warga lainnya juga menyesalkan tindakan sepihak yang dilakukan warga desa tetangga.

“Mereka paling 2 kali dalam sehari lewat disini, kalau kami setiap saat, anak kami setiap saat lewat ke sekolah, ke Mesjid dan lainnya,” tegasnya.

Menurutnya, ia sudah memberikan masukan agar batang kelapa yang dipasang tersebut dicari yang lebih panjang dan ditanam di salam aspal agar jangan ketinggian dan bisa menyatu di badan atau dibahu jalan.

“Eh malah mereka menantang dan mengajak saya bertumbuk, aduhhhh …. saya mengalah bang, kita biarkan aja, kita lihat aja, tapi jika ada yang terjadi nanti, kecelakaan sama anak kami, saudara kami, dia yang kami tuntut,” tegasnya.

BACA JUGA  Supra Vs Kereta Api di Batu Bara Pemotor Alami Patah Tulang

Begitu mendapat informasi ada perselisihan antar warga, Kanit Binmas Polsek Teupah Tengah dan Bhabinkamtibmas segera menuju lokasi. Warga pun dimediasi agar persoalan tersebut tidak berkepanjangan.

Akhirnya dicapai kesepakatan bersama, jembatan tersebut tetap dibangun namun harus ditambah 4 batang kelapa lagi yang berukuran 6 meter agar lebih kokoh dan tahan sehingga bisa menyentuh tanah atau terlepas dari bahu jembatan yang rusak.

Sementara PLt Kadis PUPR Simeulue, Zulfatah yang dikonfirmasi tidak mengetahui terkait pembuatan jembatan darurat tersebut. Namun dia mengakui laporan masyarakat sudah mereka terima terkait jembatan yang terancam ambruk. “Tapi karena beberapa faktor, kami belum bisa turun langsung untuk meninjau,” cetusnya.

Ia berjanji pihaknya akan segera turun ke lokasi untuk melihat langsung dan memberikan pemahaman pada warga setempat sebelum mendapat anggaran pembangunan jembatan.

Menurutnya setiap pembangunan baik dari propinsi apalagi pusat harus melalui berbagai proses. (Martinus Zebua)

IMG-20240310-WA0073
IKLANKAN-PRODUK-ANDA-DISINI-20240504-132349-0000

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *