Pontianak, TRIBRATA TV
Seorang terpidana narkoba di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Pontianak, Kalimantan Barat atas nama H.Saleh atau yang dikenal dengan nama Saleh Kurap, berhasil melarikan diri.
Kejadian ini dibenarkan Kepala Lapas Kelas IIA Pontianak, Farhan Hidayat. Menurutnya, ada warga binaannya melarikan diri, yaitu H.Saleh alias Saleh Kurap, terpidana kasus narkoba.
Pelarian Saleh Kurap ini terjadi hanya berselang beberapa waktu setelah ia diserahkan Kepolisian ke Lapas Kelas IIA Pontianak.
“Iya betul, ada warga binaan kita yang melarikan diri. Ini sedang dilacak,” kata Farhan saat dikonfirmasi pada Jumat (3/9/2021).
Farhan juga menjelaskan, Saleh Kurap diduga melarikan diri dari Lapas Kelas IIA Pontianak usai serah terima dari Polda Kalbar. Tepatnya, saat pergantian apel pagi ke apel siang. Diduga, Saleh Kurap yang juga bandar narkoba ini melarikan diri dari atap Blok A Lapas Kelas II A Pontianak.
“Sepertinya melarikan diri dari atap Blok A. Saat ini petugas masih mengecek CCTV, soalnya di dinding tidak kelihatan jejaknya,” ungkapnya.
Selain itu, petugas juga sudah melacak lokasi-lokasi yang berpotensi Saleh Kurap datangi. Termasuk rumahnya yang berada di wilayah Pontianak Timur. Tak hanya itu, kata Farhan petugas juga sudah memanggil istri Saleh Kurap untuk dimintai keterangan.
“Petugas sudah kita sebar. Termasuk ke rumah istrinya,” jelasnya.
Perlu diketahui, Saleh Kurap merupakan terpidana kasus Narkoba. Ia disinyalir merupakan bandar narkoba di Kota Pontianak.
Farhan mengatakan, Saleh Kurap sempat diberi Pembebasan Bersyarat pada Oktober 2020 lalu.Belakangan, Saleh Kurap didapati mengulang perkara yang sama, dan akhirnya ditahan di Polda Kalbar sebelum diserah-terimakan di Lapas Kelas II A Pontianak untuk menjalani hukuman.
Kabid Humas Polda Kalbar, Kombes Pol Donny Charles Go, saat dikonfirmasi mengatakan belum mendapat informasi terkait kaburnya terpidana kasus narkoba dari Lapas Kelas II Pontianak.
“Belum, kami belum dapat informasi terkait kasus ini,” katanya dihubungi, Jumat (3/9/2021).
Menurut Donny, pihaknya siap jika diminta bantuan, tapi saat ini belum ada permintaan resmi, karena mungkin kejadiannya baru terjadi.
