Keerom, TRIBRATA TV
Kepala Distrik Web Kabupaten Keerom Propinsi Papua, Simon Debem dilaporkan stafnya ke Mapolres Keerom atas dugaan penggelapan jatah beras dan pemotongan gaji.
Hal ini dikatakan kepala Siaga Sentra Pelayanan Kepolisian terpadu (SPKT) kepolisian Resort Keerom, Iptu Daniel Tiala disela sela penyelidikan kasus tersebut di Mapolres Keerom pada Senin (30/8/2021).
Dikatakan, penyelidikan atas laporan dugaan penggelapan jatah beras dan pemotongan gaji telah dilakukan SPKT Polres Keerom, dan hasilnya tidak ditemui dokumen yang akurat. Hanya saja hal ini terjadi akibat miskomunikasi antara Kepala Distrik Web dan stafnya.
Kata dia, pihak pelapor juga bukan korban namun sebatas mewakili teman-teman staf pegawai yang mengeluh karena merasa dirugikan serta tidak memiliki dokumen akurat, berapa jumlah jatah beras yang digelapkan atau berapa jumlah rupiah yang dipotong oleh bendahara yang juga merupakan istri Kepala Distrik Web, dalam pengajuan pembayaran gaji pegawai ke Bank Papua.
Menurut Iptu Daniel Tiala,kasus ini berdasarkan keterangan kepala distrik web, serta pihak pelapor telah disimpulkan, seharusnya tidak saling melapor, bisa diselesaikan melalui kordinasi.
Menurutnya hal ini terjadi akibat miskomunikasi antara Kepala Distrik dan beberapa stafnya. “Kami telah mengarahkan setidaknya komuniksi antara staf dan pimpinannya harus dibangun, terutama dalam pelayanan kepala distrik yang dianggap kurang. Tidak ditemukan dokumen akurat, bahkan kepala diatrik juga telah mengklarifikasi jika dirinya dianggap salah kenapa tidak di kordinasikan secara baik,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Distrik Web Simon Debem dalam klarifikasnya kepada TRIBRATA TV mengatakan ia sudah melaksanakan tugas sesuai aturan. Jika ada yang dianggap merugikannya, silahkan datang ke rumah untuk dikordinasikan secara baik.
“Jika teman-teman staf tanpa kordinasi dengan kami, hanya melapor sepihak, saya juga bengong apa kesalahan saya, inikan tidak benar,” katanya. (Nabar)
