IMG-20240501-WA0019
Hukum  

Perambahan Hutan di Aek Natas Semakin Menjadi

IMG-20240409-WA0076

Labura, TRIBRATA TV

Perambahan hutan di kawasan hutan lindung sekitar Desa Poldung dan Desa Rumbisan Kecamatan Aek Natas Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura), Provinsi Sumatera Utara semakin menjadi-jadi.

IMG-20240227-124711

Kawasan Bukit Barisan ini mulai tampak gundul dirambah Iskandar Zulkarnain yang disebut-sebut sebagai pemegang Hak Pengelolaan Hutan (HPH) disana.

Hal ini diakui Berman Silalahi, orang kepercayaan Iskandar Zulkarnain, Rabu (4/8/2021).

“Pak Iskandar Zulkarnain yang memegang izin HPH nya, ” ujarnya kepada sejumlah wartawan di Rantauprapat, Labuhanbatu.

Menurutnya selain pemegang HPH, Iskandar Zulkarnaen juga memiliki Kilang Papan Sawmil, 4 mesin gergaji selendang di Desa Poldung “, ujar Berman Silalahi.

Ia bahkan memperlihatkan buku tebal berwarna biru, yang diduga berisi kopian dokumen milik Iskandar Zulkarnain atas nama UD Anugerah.

“Ini adalah izin HPH atas nama Iskandar Zulkarnaen, dan ini kartu pak Iskandar Zulkarnaen tertulis Kementerian Lingkungan Hidup Iskandar Zulkarnaen”, kata Berman Silalahi seraya memperlihatkan kartas kecil ukuran sebesar KTP berwarna kuning bertuliskan Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia.

Namun ia tidak merinci berapa luas HPH dan kapan ijin HPH itu dikeluarkan. Diduga Iskandar Zulkarnain sudah beraktifitas sejak tahun 2018.

Sebagaimana diketahui akhir tahun 2019, kawasan ini dilanda banjir bandang besar. Sedikitnya 36 rumah hanyut dan rusak berat ,lima orang dari satu keluarga hilang.

Banjir bandang itu membawa penuh kayu dan batu yang merusak 2 jembatan besar di jalan kabupaten.

Namun Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi saat meninjau banjir mengatakan tidak ada pembalakan hutan dan ijin HPH di kawasan itu.

“Banjir ini bawaan hujan, tidak ada ijin HPH penebangan hutan pengambilan kayu balok di kawasan Bukit Barisan, Itu tidak benar ada penebangan hutan”, ungkap Gubernur, Rabu (8/1/2020).

Melihat pembalakan yang kian meluas ini membuat warga semakin was-was.

“Kita takut dan resah juga pak, takut banjir bandang di Sungai Aek Natas ini terjadi lagi. Seperti tahun lalu, banyak kayu besar yang hanyut dan merusak rumah warga sekitar DAS”, ungkap Pristi, seorang warga, Sabtu siang (7/8/2021). ( Marhite Rajagukguk).

IMG-20240310-WA0073

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *