Kita
Oleh : Dwi Handayani
Dikala Kesulitan melanda
Tiba-tiba menjadi sosok yang ahli ibadah
Duduk bersimpuh terbelenggu
Kadang semangat jika ada mau
Sudah dapat, malah tak lagi menyentuh
Seakan tak tahu malu, datang hanya jika butuh.
Bungkam
Oleh: Dwi Handayani
Tentang sebuah perasaan yang sulit diungkapkan
Tapi emosi yang selalu tersampaikan
Tidak ada yang boleh menentang
Dipaksa keadaan
Untuk tetap diam dan melakukan segala sesuatu dari suara yang dilantang-kan.
Sikandung Yang Terasingkan
Oleh : Dwi Handayani
Ayah…
Peranmu sangat penting disetiap tumbuh-ku
Dada bidangmu yang harusnya jadi tempatku mengeluh mengadu
Kini menjadi tempat untuk anak selain aku
Sekarang, dimana lagi tempat untukku
Aku tak ingin berbagi, tapi ini pilihanmu
Tak apa, mungkin ini sudah menjadi takdirku
Pulang lah kapan pun kau mau, aku sudah muak menahan rindu
Editor : Mhd. Bolot Iswanto, S.Kom, M.Pd.I