Bengkayang, TRIBRATA TV
FDR (40) pelaku pelecehan pada 5 bocah perempuan yang terjadi di Kecamatan Sungai Betung Kabupaten Bengkayang hingga kini belum ditangkap pihak kepolisian.
Menurut Y, ibu salah seorang korban, kasus ini dilaporkan pada 22 April 2023 dan polis telah melakukan olah TKP pada 29 Mei 2023. “Anak kami juga telah diperiksa pada awal Mei dan pemeriksaan Psikologi pada Juni,” kata Y, Sabtu (15/7/2023).
Ia berharap kepolisian segera menangkap pelaku karena hingga saat ini masih berkeliaran. Mereka takut akan ada korban-korban lain.
“Kami selaku orang tua sangat berharap pihak kepolisian Resort Bengkayang segera menangkap pelaku dan diadili mengingat keselamatan anak-anak kami sangat terancam saat ini, kasihan anak-anak kami sepertinya mengalami trauma dan ketakutan yang mendalam”, tambahnya.
Diketahui pelaku merupakan tetangga para korban dan salah seorang yang dibanggakan di desa mereka.
Kelima korban pelecehan itu masih duduk di bangku kelas 4 SD. Saat ditemui di rumahnya satu persatu mereka menceritakan kronologis kejadian yang dialaminya saat bagaimana FDR melakukan pelecehan dan pengancaman sembari menangis pilu.
Seorang korban, sebut saja Melati mengatakan dirinya diajak mandi di salah satu kolam bekas tambang emas ilegal (lobang Dompeng). Di lokasi itulah FDR melancarkan aksi pelecehan dan mengancam korban untuk tidak memberitahu orang tuanya.
“Setelah kejadian itu saya merasakan sakit saat buang air kecil om,” ucap Melati.
“Kata mama saya mungkin karena saya kurang minum air putih, karena mama saya tidak mengetahui kejadian yang sebenarnya,” ujarnya lagi.
Sementara untuk empat korban lain, FDR melancarkan aksinya di lokasi berbeda, diantaranya di dalam hutan dengan modus mencari sayur mayur, kemudian ada juga di bantaran sungai dengan modus mencari ikan.
Setelah melakukan aksinya FDR akan mengancam korbannya untuk tidak memberi tahu kepada orang tuanya. (asmun)
