Gunung Karangetang Semburkan Guguran Awan Panas, Warga Diminta Mengungsi

IMG-20240409-WA0076

Sitaro, TRIBRATA TV

Jarak luncur guguran awan panas yang dikeluarkan Gunung Karangetang semakin hari makin jauh. Karena itu, masyarakat yang bermukim dekat dengan titik luncuran awan panas guguran diminta tingkatkan kewaspadaan.

IMG-20240227-124711

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, Joickson M Sagune saat dihubungi oleh media, Senin (10/07/2023) menyampaikan berdasarkan informasi dari Pos Gunung Api (PGA) Karangetang, gunung api itu meluncurkan awan panas guguran pada pukul 07.25 WITA.

“Informasi dari pos gunung berapi yang mana pada pukul tujuh lewat dua puluh lima menit, terjadi awan panas yaitu luncuran lava pijar dari lava utama kurang lebih 2 kilo meter, “kata Kalak.

Sehubungan sudah terjadinya beberapa kali awan panas dengan jarak luncur yang semakin besar, masyarakat Kelurahan Tarorane Lingkungan IV Dusun Bolo diungsikan sementara ke Gereja Bukit Zaitun Tampuna, Kelurahan Tarorane.

“Saat ini kami sudah mengambil langkah untuk mengungsikan sebanyak 28 jiwa atau 9 kepala keluarga untuk diarahkan dan diungsikan sementara di gedung gereja jemaat di Tampuna. Total yang dievakuasi di gereja sekarang berjumlah 15 jiwwa karena 3 jiwa masih sementara libur di Manado, “tukasnya.

BACA JUGA  Sempat Viral di Medsos, Pemalak Perempuan Diciduk Polisi

Selain itu dirinya menyampaikan Pemerintah Daerah melalui Bupati Kepulauan Sitaro Evangelian Sasingen sudah melaporkan keadaan daerah terkait aktivitas Gunung Karangetang kepada Gubernur.

Lebih lanjut, Joickson menuturkan BPBD Kabupaten Kepulauan Sitaro juga sudah melapor ke BPBD Provinsi Sulawesi Utara sehingga dari BPBD Provinsi pun akan memberikan dukungan penanganan darurat ke wilayah yang berpotensi terdampak letusan Gunung Merapi dengan bentuk dukungan berupa bantuan logistik dan lainnya.

“BPBD Provinsi akan segera menyalurkan bantuan ke Sitaro. Mereka sudah mengirimkan personil kalau tidak salah hari ini akan berangkat dari Manado ke Siau dengan membawa bantuan baik itu alat tidur dan lainnya, “katanya.

Selain itu, Dinas Kesehatan serta Dinas Sosial Kabupaten Kepulauan Sitaro juga terlibat dalam evakuasi serta pelayanan kesehatan untuk membantu penanganan warga masyarakat yang mengungsi.

BACA JUGA  Aksi Bunuh Diri Digagalkan Polisi Airud Palembang

Dinas Kesehatan telah membuka pos pelayanan kesehatan yang bertempat di gereja, serta dari Dinsos dan BPBD secara bersama kita sementara dalam pembersihan shelter berlokasi di Paseng.

“Kalau sekiranya memang di gedung gereja masih mengkhawatirkan maka para pengungsi kita akan arahkan ke shelter Paseng sehingga penanganan lebih baik lagi, “bebernya.

Sagune menghimbau kepada warga yang bermukim dekat dengan gunung api agar selalu waspada.

“Dari kami melalui kecamatan maupun kelurahan kita sudah melakukan himbauan agar tetap meningkatkan kewaspadaan, kalaupun memang sudah ada rekomendasi dari pos PGA maka kita akan menindaklanjuti kepada pimpinan wilayah yang ada di Kabupaten Sitaro untuk segera menindaklanjuti dan menyampaikan kepada masyarakat, “tutur Joickson Sagune.

Namun adanya shelter tersebut dikeluhkan oleh warga karena berjauhan dari tempat mata pencaharian mereka.

“Untuk kami yang dialokasikan di Shelter yang beralamat di Kelurahan Paseng kami merasa berat sebab tempat mata pencaharian sehari hari terutama bertani dan pekerjaan lainnya bahkan kami juga kebanyakan memelihara ternak, jadi jikalau kami ditempatkan di sana kami merasa berat sekali karena lokasinya yang sangat jauh, “kata Sulce Marthin salah seorang pengungsi.

BACA JUGA  Polisi Buru Pembunuh Pria Bertato yang Dibuang di Kebun Tebu

Berkaitan dengan hal itu, warga masyarakat berharap dan menghimbau kepada pemerintah agar mendengar keluhan mereka.

“Selagi kami aman di pastori gereja langkah bijaknya di sini saja,” tambahnya.

Senada dengan itu Lurah Tarorane Patris Manderos menegaskan bahwa Pemerintah Daerah, Pemerintah Kecamatan dan Kelurahan akan selalu siaga dalam mengantisipasi potensi erupsi Gunung Api Karangetang.

“Masyarakat kiranya dapat tetap tenang dan selalu waspada, kami akan tetap bekerja 1×24 jam untuk menjaga masyarakat, diharapkan warga masyarakat dapat tetap tinggal di tempat pengungsian untuk sementara waktu, jangan dulu kembali ke pemukiman sebelum ada perintah dari pihak pengamanan atau petugas terkait, ” tutupnya. (jemi lahutung)

IMG-20240310-WA0073
IKLANKAN-PRODUK-ANDA-DISINI-20240504-132349-0000

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *