Taput, TRIBRATA TV
Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas IIB Siborongborong merazia gabungan dadakan di Blok Hunian WBP serta melakukan tes urine terhadap Pegawai dan WBP (Warga Binaan Pemasyarakatan). Tindakan ini dilakukan terkait beredarnya di beberapa media massa serta berita miring yang beredar di masyarakat adanya peredaran narkoba di Lapas Siborongborong yang melibatkan oknum Pegawai Lapas Siborongborong, Sabtu (9/7/2022).
Kepala Lapas Klas IIB Siborongborong, Parlindungan Siregar,kemudian mengambil langkah cepat dengan merazia gabungan yang melibatkan Aparat Penegak Hukum dari Koramil Siborongborong serta disaksikan langsung media massa.
Dari hasil razia pada Blok Hunian B,Kamar B1 dan B4 ditemukan barang terlarang berupa 6 buah handphone,1 buah headset,1 buah charger,1 gulungan wayar dan 23 buah senjata tajam.
Usai razia selesai, dilanjutkan dengan Tes urine yang dilaksanakan di Aula Lapas disaksikan seluruh pejabat Eselon IV dan V Lapas Siborongborong melibatkan Koramil Siborongborong serta disaksikan langsung wartawan.
Kegiatan berlangsung kurang lebih 1 jam, dimulai dengan memanggil petugas sebanyak 10 orang petugas dan WBP sebanyak 20 orang yang dipilih secara acak.
Selanjutnya Seksi Keperawatan dari Lapas Siborongborong mengarahkan Petugas dan WBP yang dihunjuk untuk mengambil sampel urine untuk selanjutnya dilakukan pemeriksaan menggunakan alat tes urine yang bisa mendeteksi 8 macam kandungan Narkotika.
Dari hasilpemeriksaan hasil tes urine yang dilakukan kali ini, semua pegawai dan WBP Lapas Klas IIB Siborongborong dinyatakan negatif.
Kalapas Siborongborong menerangkan kegiatan ini merupakan bentuk komitmennya dalam menanggapi laporan masyarakat sebagai bentuk pelayanan publik yang transparan dan bentuk dukungan memberantas narkoba.
Peredaran gelap narkotika dan obat-obat terlarang di Lapas merupakan citra buruk yang seringkali berkembang di masyarakat. Kementerian hukum dan HAM dalam hal ini, Lapas Siborongborong merupakan salah satu UPT yang akan terus membuktikan diri sebagai UPT yang bersih dari penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika.
“Tidak hanya warga binaan yang harus bersih, seluruh pegawai juga harus bersih. Baik jajaran pejabat, staf maupun jajaran pengaman. Bersih bukan hanya di kata-kata, namun juga di tindakan. Jika ada petugas/pegawai yang terlibat dalam peredaran Narkoba, saya akan mengambil tindakan tegas dengan memberikan rekomendasi pemberian hukuman disiplin tingkat berat berupa pemecatan dan untuk di proses sesuai dengan hukum yang berlaku,” ucap Parlindungan Siregar, A.Md.IP, S.H.
“Kegiatan ini merupakan pembuktian untuk menepis berita miring yang beredar di masyarakat dengan mengadakan tes urine terhadap pegawai dan WBP,” tutupnya. (Harapan Sagala)
