Hijau-dan-Kuning-Emas-Illustratif-Modern-Twibbon-Selamat-Hari-Raya-Idul-Fit-20240403-122004-0000

IMG-20240426-080646
Hukum  

Polisi Masih Cari Pelaku Pemukulan yang Tewaskan Ibnu

IMG-20240409-WA0076

Medan, TRIBRATA TV
Kematian Ibnu Gunawan, hingga hari ke 2 paska keributan pemuda antar gang usai bermain futsal kini masih misteri. Sebab, pelaku pembunuhan itu belum diketahui. Selain itu, kedua kubu pemuda yang bertikai terlibat saling lapor. Pasalnya, keduanya mengalami luka.

“Kami ada 3 orang yang luka, satu teman kami yang meninggal,” kata, salah seorang teman Ibnu Gunawan yang juga membuat laporan saat ditemui di Polsek Percut Sei Tuan, lantaran hampir seluruh wajahnya ditutup perban akibat luka, Selasa (9/6/2019) jam 13.00 WIB.

IMG-20240227-124711

Dikatakannya, bahwa dirinya dianiaya beramai-ramai oleh sekelompok orang saat berada di dekat lokasi pesta yang tak jauh dari lapangan futsal di Jalan Pasar 7 Tengah Gang Bersama Desa Tembung Kecamatan Percut Sei Tuan, Minggu (7/7/2019) sekitar jam 21.00 WIB.

Di lokasi pesta itu, terdapat banyak pemuda dan pria dewasa begadang (lek-lekan) sambil minum-minum dan kumpul bersama. Para pemuda sekitar diduga ikut membubarkan dua kubu anak muda yang bentrok.

“Korban tewas akibat dihantam botol bir di belakang kepalanya. Wajahku luka juga karena keba pecahan botol,” kata teman Ibnu Gunawan yang juga membuat laporan polisi atas penganiayaan yang membuat pelipis matanya luka.

Namun hingga kini, polisi mengaku belum meringkus pelaku pembunuhan terhadap Ibnu Gunawan. Dari sekitar 7-8 orang yang diamankan, polisi mengatakan hanya 1 orang yang ditetapkan sebagai tersangka.

“Yang lain diperiksa sebagai saksi kalau tidak terlibat dipulangkan. Sampai saat ini hanya 1 orang yang terindentifikasi sebagai tersangka itupun kasus penganiayaan yang tidak menyebabkan kematian. Artinya pelaku yang menyebabkan korban, Ibnu tewas, masih kita selidiki,” sebut, Kanit Reskrim Polsek Percut Sei Tuan, Iptu MK Daulay.

Saat ini polisi telah memeriksa beberapa saksi dari dua kubu yang bertikai. Dua diantara saksi tersebut merupakan teman Ibnu Gunawan yang bernama, Firmansyah Fiqi Naldi (17) warga Jalan Beringin Tembung dan Syahlendra (22) warga Jalan Beringin Tembung, Gang Cempedak.

Kedua saksi juga disebut sebagai korban dan membuat laporan penganiayaan yang menyebabkan keduanya mengalami luka pukulan serta pecahan botol di wajah dan pelipisnya.

“Mereka buat laporan juga atas kasus penganiayaan. Tapi mereka juga saksi dari korban yang tewas itu (Ibnu),” ujar Panit Reskrim Percut Sei Tuan, Ipda Supriadi.

Saat disinggung apakah pelakunya merupakan pemuda setempat yang sedang kumpul di sebuah acara pesta tak jauh dari keributan pemain futsal, Supriadi belum bisa memastikan.

“Bisa jadi kalau pelakunya warga lain. Soalnya kita gak tau juga kalau di dekat lokasi itu ada pesta. Yang jelas, saat ini kita amankan hanya 1 orang bernama Razali. Orang itu lah yang pertama kali ditemui korban karena club futsal adiknya berseteru dengan club futsal Razali dan Razali bukan yang memukul korban pakai botol sampai tewas. Ada satu orang memegang 2 botol, yang satu botol itu dipukul ke kepala korban yang satu botol lagi ke teman korban,” jelasnya.

Supriadi juga mengatakan bahwa hasil autopsi dari kepala korban sedikit mengalami keanehan. “Anehnya itu, batok kepala korban tipis, sehingga terjadi pendarahan hebat yang menyebabkan korban meninggal dunia. Karena biasakan kalau batok kepala orang itu agak keras, nah ini lembek dan tipis,” ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, dua kubu pemuda Gang Bersama Tembung dengan pemuda Jalan Prima Pasar 7 Tengah, Tembung terlibat saling serang usai bermain futsal di lapangan Pianggo Pasar 7 Tengah, Tembung.

Perkelahian berlanjut hingga ke luar lapangan yang tak jauh dari lapangan futsal dan berdekatan dengan lokasi sebuah acara pesta.

Dalam perkelahian antar dua kubu itu, mengkibatkan ibnu Gunawan (23) tewas lantaran kepalanya dihantam pelaku menggunkan botol.

“Saat pertandingan futsal, korban tidak di lokasi,” kata, Iptu MK Daulay.
 
Korban Ibnu Gunawan mendatangi ke lokasi futsal bersama dengan dua orang temannya bernama Zulfan dan Bustami dengan mengendarai sepeda motor. Tujuan ketiga orang itu datang karena mendengar adik korban bertengkar saat bermain futsal.

“Setelah sampai di lapangan,korban mendatangi Razali yang di dengarnya menganiaya team futsal adiknya yang bernama Angga,” kata, Kanit Percut Sei Tuan ini.

Pada saat korban berbicara dengan Razali di dekat lapangan futsal, sambung Iptu MK Daulay, tiba-tiba korban dipukul dari belakang oleh pelaku yang belum diketahui identitasnya dengan menggunakan botol kaca.

Melihat kondisi korban sudah berlumuran darah dari kepala belakangnya, korban sempat mengejar pelaku lebih kurang berjarak 50 meter

“Pelaku yang menganiaya korban terlebih dahulu diamankan warga, salah satu dari warga ada memakai sorban berumur sekitar 50 tahun (belum diketahui identitasnya) dan membawa pelaku serta korban di salah satu warung, tujuannya untuk mendamaikan,” sebutnya.

Disaat itu, korban sempat bertanya kepada pelaku apa sebabnya pelaku memukul korban, namun pelaku tidak menjawab dan secara tiba-tiba korban lemas, lalu dibawa oleh kedua orang temannya ke salah satu klinik.

“Karena lukanya cukup parah, pihak klinik tidak sanggup menangani korban dan selanjutnya korban di bawa ke RS Mitra Medika di Tembung dan korban dinyatakan sudah meninggal. Saat ini kita masih cari saksi lain termasuk saksi yang menjumpakan korban di salah satu warung,” pungkasnya. (zak)

IMG-20240310-WA0073

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *