IMG-20240501-WA0019

Sejak Indonesia Merdeka, Desa Teluk Bakung Belum Dialiri Listrik

IMG-20240409-WA0076

Kubu Raya, TRIBRATA TV

Kubu Raya merupakan salah satu pemekaran dari Kabupaten Mempawah yang dulu masih wilayah Kabupaten Pontianak, Kaimantan Barat.

IMG-20240227-124711

Pembentukan Kabupaten Kubu Raya disahkan dengan UU Nomor 35 Tahun 2007 tanggal 10 Agustus 2007, yang kemudian dicatat dalam Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 101 dan Tambahan Lembaran Negara Nomor 4751.

Bahkan jumlah penduduknya menjadi yang paling banyak dibanding Kabupaten Mempawah. Kendati demikian masih ada desa diwilayah ini yang belum tersentuh aliran listrik sejak Indonesia merdeka hampir 77 tahun silam.

Desa itu Desa Teluk Bakung Khususnya Dusun Gunung Benua Betung Kilometer 72 Kecamatan Sungai Ambawang Kabupaten Kubu Raya. Warga setempat harus menggunakan mesin genset untuk penerangan malam hari.

Padahal Dusun Gunung Benua Betung merupakan wilayah yang dekat dengan akses jalan raya utama lintas negara/provinsi.

Vincensius Suheng seorang warga setempat saat ditemui awak media mengatakan,sangat sulit merasakan arti kemerdekaan karena hidup mereka belum merdeka dari listrik. Dua berharap pemerintah memperhatikan warga didesanya tersebut.

“Saya tinggal disini sudah 27 tahun belum pernah merasakan penerangan yang dinamakan aliran liatrik. Kami cuma dijanjikan terus oleh pihak pihak yang terkait dari awal 2021 pihak PLN pernah turun kesini bersama kepala desa juga, cuma habis itu tidak ada kelanjutannya sampai sekarang”, tuturnya, Sabtu (4/6/2022).

Vecensius Suheng yang juga mengaku sebagai pengurus ranting Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menjelaskan permintaan warganya cuma ada dua yaitu aliran listrik dan alat komunikasi khususnya sinyal tower telepon, karena warganya terisolir untuk berkomunikasi.

“Sinyal disini putus tidak bisa berkomunikasi sama sekali, katanya dulu pernah nyampaikan untuk tiang tower izinnya susah keluar karena disini masuk hutan produksi tapi herannya disini koq aspal bisa masuk”, ungkapnya.

“Saya selama ini kewalahan untuk usaha sedangkan bahan bakar solar sekarang mahal dan langka, saya beli solar di harga Rp9 ribu perliter pak, perlu 14 liter tiap malam, pakai kalau dikalikan 1 bulan berapa biaya yang saya keluarkan”, tutupnya. (masudi)

IMG-20240310-WA0073
IKLANKAN-PRODUK-ANDA-DISINI-20240504-132349-0000

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *