Luwu Timur, TRIBRATA TV
Ruas jalan penghubung dua Desa yang menghubungkan Desa Jalajja dan Desa Cendana di Kecamatan Burau Kabupaten Luwu Timur, Sulsel nyaris lumpuh akibat longsornya tebing sungai.
Terjangan arus luapan Sungai Singgeni mengakibatkan tebing sungai sudah semakin mendekati badan jalan Desa .
Pengamatan awak media diapangan pada Selasa ((7/5/2024) jarak badan jalan dengan tebing sungai sisa jarak 1 meter. Peristiwa ini juga memutus jaringan Pipa air milik PDAM akibatkan warga mengaku kesulitan mendapatkan pasokan air bersih.
Hal ini langsung ditanggapi pihak PDAM dengan menggali saluran pipa yang baru pada Selasa (7/5/2024) sore pada titik longsor. Namun hal ini menuai pro kontra karena dikhawatirkan masyarakat malah menimbulkan kerawanan.
Pihak PDAM beralasan, kegiatan yang dilakukannya itu atas desakan warga yang seminggu sudah tidak mendapat pasokan air disebabkan terputusnya jaringan pipa.
“Kami melakukan kemarin itu sifatnya sementara saja karena warga sudah seminggu tidak mendapatkan air, jadi kami turun gali itupun hanya kedalaman 20 cm selesai kami pasang pipa langsung ditimbun,” ungkap Tasbi dari PDAM Burau.
Penggalian yang dilakukan PDAM tersebut menuai sorotan dari Pemerintahan Desa Jalajja. Kades Jalajja Muh. Iqbal Samad mengaku tidak mendapat koordinasi sebelum dilakukan kegiatan tersebut.
Ditemui di ruang kerjanya, Muh. Iqbal mengkhawatirkan dan malah menimbulkan kerawanan jika terjadi longsor susulan sebelum dilakukan pembenahan pada titik tersebut.
“Betul pemasangan pipa itu untuk kepentingan warga tapi kan masih ada alternatif lain jaringan pipa bisa dibelokkan dulu, sementara kami juga melakukan upaya pembenahan pada lokasi,” ungkapnya.
Selain itu kata dia, Pemerintah Desa juga belum dapat memastikan kapan waktu yang tepat dilakukan pembenahan takutnya sebelum dilakukan terjadi lagi longsor dan akan menambah masalah.
Diketahui jalan tersebut merupakan akses vital masyarakat sekaligus jalan penghubung antar Desa yang menghubungkan 3 Desa di Kecamatan Burau.
Mengingat jalan tersebut sudah beberapa kali mengalami longsor hingga mengancam keselamatan warga yang bermukim di bantaran sungai Singgeni ini juga mengancam sebuah bangunan taman kanak-kanak.