Ketapang, TRIBRATA TV
Proyek lanjutan pembangunan Jembatan Parit Berdiri Pelang di Kecamatan Matan Hilir Selatan, Ketapang, Kalbar dinilai gagal mutu dan asal jadi.
Paket pekerjaan yang berasal dari DAU APBD Ketapang tahun 2023 melalui Dinas PUPR tampak dibangun asal-asalan dan tidak berkualitas. Padahal pagu dana proyek ini Rp1,7 miliar.
Jumadi, dari LSM LAKI (Laskar Anti Korupsi Indonesia) Ketapang menduga proyek ini penuh akal- akalan dan berpotensi sarat KKN (korupsi, kolusi dan nepotisme).
“Kami sudah bolak- balik ke lokasi proyek dan menemukan retakan-retakan pada penyangga jembatan,coran penyambung antara jembatan dengan alas jembatan juga retak besar”, katanya, Minggu (14/04/2024).
Selain itu, pihaknya juga menduga pelaksana pekerjaan tidak sesuai dengan peraturan dan mekanisme pelaksanaan suatu pekerjaan bangunan atau bestek.
“Saya melihat seharusnya pipa-pipa besi yang dipakai untuk pengaman jembatan, namun diganti dengan pipa paralon. Bisa kita bayangkan bagaimana masyarakat sebagai pengguna jalan dapat terjaga keamanan dan keselamatannya,” katanya.
Dikatakan Jumadi, pihaknya akan membawa persoalan tersebut ke ranah hukum agar dapat menumbuhkan efek jera dengan mengadukan ke Inspektorat,Kejaksaan dan Kepolisian, pelaksana proyek CV Mitra Jaya Mandiri.
“Melihat pekerjaan ini kami duga pelaksana proyek lalai dalam pekerjaannya sehingga berpotensi merugikan keuangan negara. Untuk itu kami mendesak Inspektorat dapat memeriksa ke lapangan dan tim Kejaksaan dapat melakukan penindakan hukum”, tutupnya.
