IMG-20240501-WA0019

Mantili Gea Boyong Piala One Pride MMA ke Ono Niha

IMG-20240409-WA0076

Sibolga, TRIBRATA TV

Menang laga One Pride MMA, Mantili Gea membawa mendali emas untuk Ono Niha (Pulau Nias). Kemenangan ini viral dimedia sosial sejak Sabtu (13/3/2021).

IMG-20240227-124711

Mantili Gea merupakan salah seorang petarung bebas wanita asal Nias. Dia bergabung dan membawa nama “Caballus Camp”dalam laganya.

“Mantili Gea tercatat sebagai warga Sibolga mengikuti orangtuanya,” kata Abenk Laoly, manager Mantili, Minggu (14/3/2021) siang pada TRIBRATA TV melalui pesan whatsApp.

Menurut Abenk, keberhasilan Mantili Gea hanya berbekal tekad dan keberanian untuk ikut laga One Pride MMA. Mantili tidak pernah terpikir akan menang dalam laga tersebut.

“Ia hanya ingin melakukan sebatas kemampuannya dengan niat mengangkat nama baik tanah kelahirannya, keluarga khususnya sang orangtua,”bebernya.

Abenk mengatakan Mantili Gea pun meluapkan rasa bahagianya karena mampu memenangkan laga One Pride MMA. Saat berhadapan dengan Junisia Yuvita dalam kelas Woman Strawweight, Mantili berdoa ingin melakukan yang terbaik.

“Karena kemenangan hanya dimiliki jika Tuhan berkendak,” tandas Abenk.

Tidaklah mudah memenangkan pertandingan laga bebas. Karena harus mengendalikan api dalam diri agar tidak memunculkan keegoisan sendiri. Hal ini eksklusif disampaikan Mantili.

Mantili Gea membawa kemenangan untuk para pendukungnya khususnya Ono Niha dan keluarganya. Ia bersyukur kepada Tuhan karena diberikan hasil yang terbaik dalam laganya.

“Wah perasaan saya sangat luar biasa senang. Saya bisa membawa pulang medali emas ke Pulau Nias. Walaupun saya warga Sibolga tapi saya selama ini membawa nama suku saya, Nias. Saya sangat bersuka cita, sangat bersyukur,” katanya terharu dengan matanya berkaca-kaca.

“Berkat pertolongan dari Kuasa Tuhan saya bisa menjadi seorang pemenang. Saya sangat berterima kasih pada Tuhan. Setelah menang, saya berencana untuk pulang kampung. Bertemu dengan orang tua. Usai laga terakhir, saya sempat telepon ibu, awalnya saya ngeprank,” ujarnya.

Kepada ibunya, ia mengaku kalah dan belum bisa kasih yang terbaik pada ibunya. “Mak, mohon maaf saya belum bisa kasih hasil yang terbaik buat mama, saya kalah ma”, ibunya pun menjawab dengan nada sedih juga,”ya sudahlah nak, tidak usah dipaksain”.

Sang ibupun mencoba menghiburnya. “Mungkin masih kurang potensi kamu atau belum rejeki kamu disitu nak,” kata ibunya menghibur.

Mantili menduga ibunya akan melarangnya lagi ikut berlaga kalau ia kalah. Ia akan dilarang ikut latihan dan kegiatan lain. Seluruh aktivitas yang berkaitan dengan olahraga ini pasti distop sang ibu.

Namun ibunya justru memberinya semangat kendati “kalah”. Ia membesarkan hati Mantili.

Selanjutnya ” langsung saya jawab,” Kembali dengan Kata Semangatku “Emak Puji Tuhan laga uda Usai Mak ” Saya dinyatakan menjadi Pemenang lho”!!! Ini berkat usaha, kerja keras diiringi do’a.mama dan seluruh Pendukung Sehingga Saya keluar menjadi seorang pemenang,” lanjut Mantili”.

Namun begitu tahu Mantili keluar sebagai pemenang, ibunya pun menyatakan syukur. “Puji Tuhan nak,” seru ibunya.

Ibunya tidak bisa berkata-kata apa lagi, saking senangnya.

Dengan kemenangan ini, Mantili berharap kelak pemerintah bisa memperhatikan kehidupannya.

“Saya berharap pemerintah lebih memperhatikan keadaan saya. Berhubung keadaan ekonomi saya masih terbatas. Saya sih berharap bisa menjadi seorang guru olahraga di Pulau Nias nantinya . Saya ingin kuliah tapi kembali persoalan biaya terbatas. Semoga dengan kemenangan ini, saya diperhatikan pemerintah. Agar saya bisa melanjutkan untuk kuliah” ujarnya. (Martinus Zebua)

IMG-20240310-WA0073

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *