Sanggau, TRIBRATA TV
Sebanyak 100 Warga Negara Indonesia/ Pekerja Migran Indonesia Bermasalah dipulangkan melalui jalan darat PLBN Entikong Kabupaten Sanggau, Kalbar, Selasa (27/2/2024).
Dari sejumlah 100 orang yang dipulangkan petugas Imigrasi Malaysia Negeri Sarawak (Depot Bekenu Miri), 19 diantaranya berjenis kelamin Perempuan dan 81 berjenis kelamin laki-laki.
Sesampai di perbatasan PLBN Entikong seperti biasa dilakukan proses serah terima dari KJRI Kuching Sarawak Malaysia kepada petugas PLBN Entikong untuk proses penanganan lebih lanjut dan dipulangkan sampai ke tempat tinggal masing-masing.
Seorang WNI itu, Dimas (25) asal Kediri Jawa Timur berbagi cerita kepada wartawan TRIBRATA TV saat menunggu antrian pemeriksaan petugas.
Dimas mengaku berangkat dari Jawa Timur ke Malaysia bersama 10 rekannya untuk bekerja di salah satu perusahaan Perkebunan Sawit di Miri Malaysia karena upah kerja yang sangat menjanjikan.
Menurutnya, ia berangkat ke Malaysia tahun 2021 bersama rekannya melalui agen TKI ilegal, mereka masuk ke Malaysia melalui jalan tikus tanpa dokumen paspor. “Kami masuk dari Aruk Kalbar,” ungkapnya.
Dimas sempat bekerja di perusahaan sawit Miri selama 2 tahun tapi gaji yang diterima ternyata tidak sesuai kesepakatan atau perjanjian sebelumnya. “Kami tertipu,” ucapnya.
Saya sempat dibuat paspor oleh Toke Malaysia tapi paspornya tidak diserahkan kepada kami sehingga kami tidak bisa berbuat apa-apa saat ditangkap Polisi di Raja Malaysia, akunya.
Dimas ditahan di Miri Malaysia selama 4 bulan 2 bulan lebih di penjara Lokap dan satu bulan lebih di tahanan Imigrasi Depot Bekenu Miri serta hukum simbat rotan satu kali.
Sementara Agud Gudiyahman, Koordinator Pos Pelayanan Pelindung Pekerjaan Migran Indonesia (P4MI) Kabupaten Sanggau mengatakan proses pemulangan difasilitasi menuju Balai Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Kalbar di Pontianak.
“Untuk yang tinggal di Kalbar diberikan 3 opsi, pertama dijemput keluarga, kedua difasilitasi atau pulang mandiri,” jelasnya.
