Sebelum Bunuh Diri, Hotler Silaban Curhat Pada Selembar Surat

IMG-20240409-WA0076

Medan, TRIBRATA TV
Mungkin beban hidup Hotler Silaban (57), begitu berat sehingga ia nekat menghabisi nyawanya dengan gantung diri. Beban itu sedikit terungkap dari selembar surat yang ditinggalkan sebelum menjerat lehernya, Selasa (25/2/2020).

Dalam surat itu, warga Jalan Bunga Rinte Lingkungan VIII Kelurahan Tanjung Selamat Kecamatan Medan Tuntungan, Medan ini menumpahkan rasa kecewanya pada anaknya.

IMG-20240227-124711

Hotler diketahui memiliki 6 anak, 5 laki-laki dan 1 perempuan. Ia tinggal sendirian sejak istrinya meninggal dua tahun lalu. Sementara anak-anaknya sudah berkeluarga.

Surat berbahasa Batak itu menceritakan isi hatinya yang ingin dirawat oleh putri tunggalnya itu. Namun sejak berkeluarga, putrinya harus mengikuti sang suami.

Korban kabarnya belakangan ini sering sakit-sakitan. Putrinya yang ia rawat sejak kecil jarang menemuinya, padahal dua anak putrinya itu dia yang merawatnya.

Ketika rasa kecewa itu memuncak, ia akhirnya memutuskan gantung diri menggunakan seutas tali tambang kecil warna hijau. Tali itu diikatkan ke atas kayu atap rumah dan kemudian menjerat lehernya, lalu dia berdiri di kursi plastik.

“Kau pergi tanpa meninggalkan apa-apa bahkan selembar kain sarung. Aku bunuh diri agar kau tidak aku sumpahi. Mayatku biarkan saja tergantung sampai Anto datang”, demikian kira-kira arti tulisan surat itu. Tak diketahui siapa Anto yanh dimaksud.

Di sebuah meja kecil dekat jasad korban ditemukan ada dua bungkus nasi. Sedangkan di lantai, ditemukan setengah cerek plastik minuman keras tradisional jenis tuak.

Polisi yang mendapat informasi ini segera mengamankan TKP. (red)

IMG-20240310-WA0073
IKLANKAN-PRODUK-ANDA-DISINI-20240504-132349-0000

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *