Medan, TRIBRATA TV
Forum Wartawan Poldasu (FWP) segera mendirikan komplek perumahan di lahan eks HGU PTPN ll, Desa Marindal l. Hal itu ditandai dengan didirikannya plang bersama Kelompok Tani Berjuang Murni (KTBM).
“Di sini masyarakat sudah bercampur baur, ini adalah lahan eks HGU PTPN ll yang sudah 22 tahun kita perjuangkan sejak habis HGU-nya. Nanti akan dibangun perumahan bagi wartawan yang tergabung dalam Forum Wartawan Poldasu,” sebut Ketua KTBM, Tao Mindoana br Simamora, Rabu (23/2/2022) siang.
Dalam pendirian plang itu hadir Sekretaris KTBM, Johan Merdeka, Ketua FWP, Zulkifli Tanjung, Sekretaris Budi Hariadi, Bendahara Sastroy Bangun serta pengurus dan anggota FWP lainnya.
Tao mengungkapkan, lahan yang akan dibangun untuk tempat tinggal para wartawan ini sempat diserobot oleh mafia tanah berinisial TRN, salah satu mantan ketua organisasi kepemudaan.
“Dengan perjuangan keras KTBM dan FWP berhasil mendirikan plang sebagai tanda tanah itu adalah tanah perjuangan milik kita dan akan dibangun perumahan FWP karena mereka saudara kita dan belum memiliki tanah,” ungkap Tao.
Ia menegaskan KTBM tidak rela bila tanah eks HGU PTPN ll diperjualbelikan oleh mafia-mafia tanah yang ada di Desa Marindal l.
“Kita harus membangun setapak rumah untuk tempat tinggal. Jangan kita biarkan mafia-mafia tanah di sini yang taunya menduduki tanah negara dan memperjualbelikannya,” tegasnya.
Tao mengakui, lahan yang diduduki saat ini akan dijual mafia tanah kepada pengembang berinsial AK.
“Kami mohon kepada aparat penegak hukum agar semua mafia-mafia, baik di Marindal, Selambo, di Helvetia agar ditangkap, karena sudah meresahkan masyarakat dengan memperjualbelikan tanah negara,” harapnya.
Ketua FWP, Zulkifli Tanjung disela – sela pemancangan plang perumahan FWP tersebut mengucapkan terima kasih kepada pihak KTBM karena sudah memberikan tanah untuk bisa ditempati dan dibangun perumahan bagi wartawan.
“Memang wartawan yang tergabung dalam FWP yang berjumlah 100 orang lebih sebagian belum punya rumah. Maka hari ini sudah kita mulai pemasangan plangnya, Insya Allah kita pelan-pelan menyicilnya untuk membangunnya,” ujar Zulkifli.
“Biasanya kami memberitakan peristiwa-peristiwa yang ada di sini, tapi kali ini kami ikut berjuang bersama hanya untuk setapak tanah, dan tidak lebih. Kita bukan makelar, kita bukan bisnis, tapi kita hanya mau menjadikan ini sebagai tempat tinggal,” tandasnya. (H.Pakpahan)
