Tak Masuk Akal, Pamsimas Desa Tetehosi, Nias Barat Mangkrak 2 Tahun Karena Tak Ada Pipa Sambungan

IMG-20240409-WA0076

Nias Barat, TRIBRATA

Dua tahun sudah proyek pembangunan Pamsimas (Program air minum dan sanitasi masyarakat) di Desa Tetehosi Kecamatan Sirombu Kabupaten Nias Barat tidak juga selesai. Padahal seluruh anggarannya telah diambil pelaksana proyek.

IMG-20240227-124711

Akibatnya warga Desa Teehosi yang sangat mengharapkan kehadiran air bersih di rumah mereka harus menanggung kecewa. Padahal anggaran pembangunan Pamsimas mencapai Rp350 juta.

Ketua BPSPAMS (Badan Pengelola Sarana Penyediaan Air Minum dan Sanitasi) Martinus Daeli yang ditemui Senin (2/2/2021) di Kantor Kepala Desa mengakui proyek tahun 2019 itu belum selesai sehingga tidak bisa dipergunakan.

Ia juga mengaku anggaran Rp350 juta seluruhnya sudah mereka tarik.

Ia beralasan, belum berfungsinya Pamsimas karena terkendala karena ketiadaan sambungan pipa dan belum ada waktu pelaksana teknis dari Dinas Perkim.

Jawaban ini tentu saja dinilai tidak berasalan. Sebab sudah dua tahun, sambungan pipa tidak juga didapat. “Apakah begitu rumit sambungan pipa yang dicari hingga dua tahun tak diperoleh?,” tanya seorang warga, EL.

Demikian juga ketiadaan waktu pekerja dari Dinas Perkim selama dua tahun untuk mengerjakan proyek Pamsimas di desa ini. “Jawaban yang tidak masuk akal, masa dua tahun tidak bisa dijadwalkan pekerjanya datang?,” ucap warga itu lagi.

EL, menyayangkan begitu lamanya program ini belum juga dirasakan manfaatnya oleh warga. “Pembangunan pipa ke rumah kami saja sampai saat ini belum selesai. Bahkan meterannya sudah dipindahkan ke Pantai Kamadu,” tandasnya.

Ia bahkan mengatakan upah pekerja harian hingga saat ini belum selesai dibayarkan. Sementara diketahui dana proyek sudah diambil seluruhnya.

Menanggapi hal ini Ketua BPD Desa Tetehosi, Oheta Hia menduga dana Pamsimas digelapkan Ketua dan Bendahara BPSPAMS sehingga pengerjaan proyek itu terkatung-katung.

“Kami minta penegak hukum segera menyelidiki proyek Pamsimas Desa Tetehosi, karena diduga digelapkan,” kata Oheta.

Sedang Ketua LSM KCBI Kabupaten Nias Barat menyatakan akan segera melaporkan mangkraknya proyek Pamsimas ini dan dugaan penggelapan kepada pihak berwajib. Ia menyatakan sudah mengumpulkan bukti-bukti dan keterangan warga.

“Kita berharap dengan pelaporan ini akan terungkap siapa yang “bermain” dalam proyek pemerintah ini,” tandasnya. (Sabar)

IMG-20240310-WA0073

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *