Tapanuli Utara, TRIBRATA TV
Rencana pendirian Universitas Negeri Tapanuli Raya (Untara) yang sudah digulirkan hingga ke ibukota dan sampai ke Presiden RI, Joko Widodo, menurut Bupati Tapanuli Utara (Taput), Nikson Nababan sepatutnya didukung dan menyadarkan semua pihak, bahwa kelak keberadaan Untara akan memberikan multi efek bagi Kabupaten Taput.
Selain meningkatkan sumber daya manusia, Untara juga akan berefek positif bagi daerah lain di kawasan Danau Toba.
Peningkatan sumberdaya dan perubahan sosial ekonomi tidak akan terjadi begitu saja dan mustahil terjadi tanpa ada penyebabnya, baik yang sifatnya evolusi, revolusi, direncanakan maupun yang tidak direncanakan.
Demikian juga dengan kehadiran Untara diantara lembaga pendidikan lainnya yang sudah ada saat ini di kawasan Tapanuli Raya, tentu akan memberikan pilihan tambahan pendidikan tinggi bagi calon mahasiswa dari beragam penjuru nusantara.
Terkait transformasi IAKN (Institut Agama Kristen Negeri) Tarutung menjadi Universitas Negeri Kristen (UKN) oleh Rektor IAKN ke Kemenag di Jakarta baru-baru ini, menurut Nikson Nababan hal tersebut tetap sama nilai dan tidak jauh perbedaannya. “Tidak begitu signifikan dampaknya terhadap peningkatan sumber daya dan perubahan sosial ekonomi dan hal positif lainnya,”tukasnya.
Menurut Nikson, harus disadari perubahan IAKN Tarutung menjadi UKN tidak akan membuat perubahan signifikan dalam serapan pasar lapangan pekerjaan. Ini kelak menjadi tanggung jawab Kemenag dan Rektor pada alumni IAKN.
Menurut Nikson, ironinya, sejumlah dedominasi gereja juga memiliki sekolah tinggi sendiri sehingga para alumninya mendapatkan brand nya. “ Apa para alumni IAKN juga akan mereka serap, lantas apa yang kita harapkan kalau setiap tahun alumni-alumni yang di luluskan tidak terserap pasar,” kata Nikson.
Ia justru menyarankan ada baiknya IAKN dikelola Kemendikti saja dan bersifat umum sehingga semua bidang kerja bisa diserap para alumninya.
“Mari kita jawab masing-masing dengan akal sehat,” ujar Nikson kepada wartawan di rumah dinas, pada Rabu (10/2/2021).
“Apa jika IAKN berubah jadi UKN, terus akan bisa banyak masuk fakultas umum? Apakah mata kuliahnya juga semuanya bersifat umum, seperti fakultas di universitas umum? Tentu tidak karena terbentur regulasi. Menag dan rektor harus jujur dan terbuka menjawab ini kepada masyarakat. Agar kedepan masyarakat cerdas, setelah kuliah bertahun-tahun tahu masa depannya ke mana dan bisa terserap ke mana,” tandasnya.
Menurutnya kerangka berpikir ini adalah hal yang realistis agar kita sadar dan rakyat sadar bahwa Untara akan memberikan dampak perubahan yang signifikan dan positif pada masyarakat. Perubahan ini sifatnya maju dan mengikuti perkembangan jaman dan tekhnologi yang tentunya akan mengubah atau membuat banyak pergeseran-pergeseran.
Pertumbuhan pendidikan dan kedatangan orang-orang baru adalah salah satu dampak dari pembangunan, yang akhirnya mendesak terjadinya suatu perubahan sosial ekonomi masyarakat. Hal ini menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi perlunya pendirian universitas untuk meningkatkan akses pendidikan tinggi dan sumber daya manusia dalam percepatan pembangunan, khususnya di kawasan Tapanuli Raya.
“Semua ini akan bermuara untuk memperkenalkan dan memajukan wisata di kawasan Tapanuli Raya,” katanya lagi.
Kata Nikson, pendirian universitas sangat penting untuk meningkatkan akses pendidikan tinggi dan sumber daya manusia dalam percepatan pembangunan, khususnya di kawasan Tapanuli Raya yang memang sangat diharapkan oleh semua pihak segera terealiasi.
“Pendirian Untara juga diharapkan akan mendukung pariwisata kawasan Danau Toba yang ditetapkan sebagai salah satu Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) prioritas,” ujarnya.
Dijelaskannya, pada 28 Januari 2021 lalu, ia telah mengirim surat kepada Presiden Joko Widodo untuk mengusulkan pendirian Untara dengan melampirkan kajian studi kelayakan pendirian Untara dari tim ahli Universitas Sumatra Utara (USU) dan kajian analisis dampak ekonomi dari PT Sucofindo.
“Selain itu, juga dilampirkan surat dukungan dari Ketua MPR Bambang Soesatyo, Ketua DPD La Nyalla Mattalitti, Ketua DPRD Sumatera Utara Baskami Ginting, Bupati dan Walikota sekawasan Tapanuli Raya, dan berbagai organisasi kemasyarakatan dan pemuda,” tandasnya. (Harapan Sagala)
