Hijau-dan-Kuning-Emas-Illustratif-Modern-Twibbon-Selamat-Hari-Raya-Idul-Fit-20240403-122004-0000

IMG-20240426-080646

Lagi, Warga Kecewa Pj Kades Fatubaa Tidak Tepati Janji

IMG-20240409-WA0076

Belu, TRIBRATA TV

Warga Desa Fatubaa Kecamatan Tastim Kabupaten Belu, NTT kembali merasa kecewa karena lagi-lagi Pj Kepala Desa tidak menepati janjinya.

IMG-20240227-124711

“Kami sangat kecewa dengan penjabat Kepala Desa karena ia tidak tepati janjinya untuk menghadirkan PPL, TPK, para ketua dan anggota kelompok tani di kantor Desa Fatubaa,” kata Edy Seran salah satu tokoh masyarakat saat TRIBRATA TV dan beberapa rekan jurnalis mendatangi rumahnya di Desa Fatubaa, Senin (15/01/2024) kemarin.

Menurutnya pada Kamis 11 Januari 2024 lalu, Pj Kades, Emanuel Moruk menyatakan akan mengundang mereka sebagai pengadu dengan para PPL,TPK, ketua kelompok tani dan anggotanya untuk mengcros cek nama-nama kelompok tani dan anggotanya yang ada di tangan PPL dan arsip di desa.

“Namun hingga hari ini kami tidak mendapatkan surat undangan itu, sehingga kami berinisiatif datang ke kantor Desa, setibanya kami di sana kantor desa sudah tutup, Pj Kades dan perangkat desa sudah pulang padahal masih jam 13.00 WITA,” bebernya.

Karenanya ia menilai Pj Kades Fatubaa tidak mau bertanggung jawab atas persoalan yang terjadi. “Karena itu, kami masyarakat Desa Fatubaa secara tertulis akan melaporkan hal ini kepada Bupati dan Wakil Bupati Belu dengan tembusan Kesbangpol, Inspektorat agar segera mengaudit Dana Desa yang pengelolaannya tidak transparan dan terindikasi ada kelompok fiktif,” jelas Edy Seran.

Dikatakannya, ia berjuang bukan untuk diri mereka sendiri tetapi untuk seluruh petani di Desa Fatubaa yang hanya menjadi menonton saat ada bantuan peralatan pertanian yang diadakan menggunakan Dana Desa.

“Bantuan itu diberikan kepada orang-orang tertentu yang notabene dalam kelompok itu terdata nama-nama aparat desa termasuk Penjabat Kepala Desa, Emanuel Moruk,” tegasnya.

Lebih lanjut dikatakannya, mereka hanya meminta untuk dibacakan nama kelompok tani dan nama-nama anggota yang menerima manfaat. “Karena dugaan kami yang menerima bantuan hampir semuanya perangkat desa dan kelompok yang sudah pernah menerima bantuan alat pertanian, lalu kami masyarakat yang mempunyai kelompok tani yang sudah lama terbentuk tidak pernah menerima bantuan,” katanya lagi.

Diakuinya sudah beberapa kali pertemuan untuk klarifikasi masalah tersebut namun tidak pernah ada solusi atau jalan keluar.

Sementara Emanuel Moruk yang dihubungi melalui pesan WhatsApp tidak merespon bahkan hingga berita ini ditayangkan, ia belum membalas pertanyaan yang disampaikan.

IMG-20240310-WA0073

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *