Pemkab dan Warga Tanam Kembali Pohon Beringin Ikon Kabupaten Belu

IMG-20240409-WA0076

Belu, TRIBRATA TV

Pohon Beringin bersejarah yang berada di lapangan Atambua persis depan Mapolres Belu pada 30 Desember lalu tumbang. Karenanya Pemerintah Belu bersama warga menanam kembali pohon Beringin di lokasi itu, Selasa (10/1/2023).

IMG-20240227-124711

Penanaman diawali dengan ritual adat oleh tokoh masyarakat Kabupaten Belu di Atambua, Provinsi NTT. Ritual adat ini dilakukan untuk mohon restu dari alam dan leluhur dan memohon berkat dari Sang Pencipta agar akar dan pucuk daun akan kembali bertunas setelah penanaman ini.

Bupati Belu, Taolin Agustinus, dalam arahannya menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah bekerja sama untuk menegakkan kembali pohon Beringin yang menjadi ikon sejarah di Kabupaten Belu ini.

“Kita semua yang hadir pada siang hari ini, atas nama Pemerintah Kabupaten Belu saya mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang sudah berpartisipasi dalam menegakkan kembali pohon Beringin di tempat ini,” katanya.

Dikatakan Bupati, hal ini merupakan tahap pertama menanam kembali pohon dan kedepannya akan bekerja sama dengan seluruh pihak untuk menata kembali kawasan tersebut.

“Langkah selanjutnya kita akan menata kembali lokasi ini, memelihara, memupuk tanaman ini sehingga dapat tumbuh kembali dengan baik. Oleh karena itu kepada tim tujuh belas dan berbagai pihak pemerhati lingkungan kita akan terus bekerja bersama untuk memelihara dan merawat pohon beringin dan tanam lainnya yang ada di sekitar ini,” tambahnya.

Untuk masyarakat adat ia mengungkapkan terimakasih atas dukungan dan partisipasi dalam berdamai dengan alam

“Terimakasih kepada masyarakat adat yang telah melakukan ritual adat dalam penanaman pohon beringin ini dan partisipasi kita bersama dalam doa, memohon agar Tuhan, leluhur dan alam merestui dan memberikan kehidupan dan bisa menumbuhkan kembali pohon Beringin yang menjadi salah satu ikon sejarah di Kabupaten Belu ini,” pungkas Bupati Belu.

Pada kesempatan yang sama Marselus Boko salah seorang tokoh adat Kabupaten Belu mengungkapkan prosesi ritual adat yang dilakukan ini merupakan salah satu ritual adat yang turun temurun sudah dilakukan untuk berdamai dengan alam.

“Kegiatan ritual adat ini kita lakukan sesuai dengan adat budaya tradisi Timor pada khususnya tradisi Belu, kegiatan ini untuk menyambung kembali akar dan daun agar tumbuh kembali secara normal,” pungkasnya.

Untuk diketahui kegiatan ritual adat ini merupakan salah satu budaya masyarakat Kabupaten Belu dalam berdamai dengan alam.

Turut hadir Wakil Bupati Belu, Aloysius Haleserens, utusan dari Universitas Pertahanan (Unhan) Kabupaten Belu, KBO Binmas Polres Belu Gasper Manit, Babinsa kota, Bripka Noldi Heka, pihak Dinas Lingkungan Hidup, para pemerhati lingkungan dan masyarakat. (Hengki Mao)

IMG-20240310-WA0073
IKLANKAN-PRODUK-ANDA-DISINI-20240504-132349-0000

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *