IMG-20240501-WA0019

Polsek Tambang Tangkap Pelaku Pembakaran Karhutla di Desa Kualu Nenas

IMG-20240409-WA0076

Kampar, TRIBRATA TV

Jajaran Polsek Tambang menangkap pelaku pembakaran lahan di Dusun II Sungai Putih Desa Kualu Nenas Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar, Riau, Selasa (3/10/2023) sekira pukul 22.30 WIB.

IMG-20240227-124711

Pelaku berinisial SU (44) warga Desa Kualu Nenas Kecamatan Tambang. Dari penangkapan pelaku berhasil diamankan sejumlah barang bukti yaitu, 3 arang bekas terbakar, botol aqua yang telah terbakar, sekantong tanah sebelum terbakar dan sekantong tanah yang sudah terbakar.

Kapolres Kampar AKBP Ronald Sumaja melalui Kapolsek Tambang AKP Marupa Sibarani, mengatakan awalnya mendapatkan informasi ada kebakaran lahan di Dusun III Sei Putih Desa Kualu Nenas.

“Saya bersama Kanit Reskrim langsung turun ke lokasi kebakaran lahan tersebut. Sampainya di lokasi api sudah besar dan asap sudah mengepul dan lahan yang terbakar seluas sekitar 1/4 hektar dan saat itu langsung mengamankan pelaku yang diduga melakukan pembakaran tersebut,” terangnya.

Pelaku diamankan saat sedang berada di dalam pondok di TKP. Sebelumnya terduga pelaku dibawa ke Polsek dimana terlebih dahulu dilakukan koordinasi dengan Kasat Reskrim Polres Kampar AKP Aris Gunadi.

“Selanjutnya pelaku kita bawa ke Mapolsek untuk dimintai keterangan,” ujar Marupa.

Pad Rabu (4/10/2023) bersama Satreskrim Polres Kampar melakukan gelar perkara terhadap terduga pelaku dan barang bukti dilimpahkan satreskrim Polres Kampar untuk proses lebih lanjut.

“Pelaku kita sangkakan Pasal 108 Jo Pasal 69 UU No 32 Tahun 2009 Tentang PPLH. Pasal 108 Jo 56 UU No 39 Tahun 2014 Tentang Perkebunan dan Pasal 187 KUHP,” tegas Kapolsek.

Ditempat terpisah, Kapolres Kampar AKBP Ronald Sumaja saat dikonfirmasi oleh awak media menyampaikan akan dampaknya sembarangan membakar lahan dan hutan dengan cara dibakar.

“Dampaknya sangat buruk bagi lingkungan kita, selain itu banyak timbul penyakit akibat kabut asap ini,” jelasnya.

Untuk itu, ia menghimbau untuk tidak melakukan pembakaran hutan dan lahan secara sembarangan, membuka lahan pertanian dengan cara pembakaran hutan, membuang putung rokok sembarangan maupun membuat titik api dekat lahan atau hutan yang mudah terbakar.

“Jika terjadi, kami berharap masyarakat untuk segera melapor saat menemukan titik api atau menemukan pelaku pembakaran hutan dan lahan. Pasalnya, pelaku pembakaran hutan dan lahan dapat dikenakan sanksi hukuman pidana penjara 15 tahun dan denda sebesar 15 milyar rupiah,” pungkas Kapolres. (situmorang)

IMG-20240310-WA0073

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *