IMG-20240505-WA0006
Hukum  

Mantan Petinggi Kopassus Komplain Namanya Dicatut dalam Boks Redaksi Media Online

IMG-20240409-WA0076

Jakarta, TRIBRATA TV

Pemilik media cetak dan online Police Watch news, Muh. Rodhi Irfanto, SH., bakal dilaporkan kepolisi terkait mencatut nama beberapa Jenderal (Purn) TNI/Polri. Salah satunya eks pejabat Kopassus, Mayjen TNI (Purn) Tatang Zaenudin.

IMG-20240227-124711

Di dalam keterangan persnya di Jakarta, Senin (12/9/2022) purnawirawan TNI Jenderal bintang dua ini mengklaim ua tidak pernah diberitahukan namanya dicantumkan atau dicatut menjadi Pelindung dan Penasehat di media policewatch.news milik Rodhi.

“Pencantuman nama saya di media itu tidak resmi dan tidak adanya SK atau permohonan tertulis untuk menjadikan saya sebagai pelindung maupun penasehat di media policewatch.news,” kata Tatang.

Kemarahannya memuncak ketika dirinya mengetahui nama besarnya tercantum di bok redaksi media policewatch.news.

“jelas marahlah saya, kok main mencantumkan saja nama saya disitu. Dan pas saya bacapun ternyata ada beberapa Jenderal (Purn) lainnya juga yang dicantumkan Rodhi,” ujarnya.

Tatang Zaenudin beranggapan, Rodhi mencatut namanya dan beberapa Jenderal lainnya hanya untuk kepentingan dirinya.

Meski Tatang mengatakan ia pernah diminta Rodhi untuk menjadi pelindung dan penasehat di media policewatch.news, namun Tatang yang juga mantan Deputi Basarnas ini belum memberikan kata iya.

“Dulu dia pernah minta ke saya itu, tapi tidak saya iyakan,” jelasnya.

Mantan petinggi Kopassus ini pun membeberkan beberapa temuan dan informasi yang didapatnya dari Grobogan, Purwodadi Jawa Tengah, Bandung Jawa Barat dan Jawa Timur, bahwa R banyak melakukan tindakan diluar fungsi serta poksinya, bahkan kerap melakukan pemerasan.

“Orang seperti itu jahat, dan terkesan menakut-nakuti para narasumber baik ditingkat desa hingga pusat, sehingga muncul indikasi ancaman personal, intimidasi hingga pemerasan. Coba buka jejak digitalnya di google, memalukan sekali,” ungkap Tatang.

Terpisah, ketika dikonfirmasi Rodhi mengaku sudah meminta ijin secara lisan.

“Sudah minta ijin saya ke pak Tatang dan beberapa Jenderal (Purn) lainnya. Memang tidak ada SK tertulisnya,” tulis Rodhi saat dikomfirmasi melalui pesan whatsapp pribadinya, Minggu (11/9/2022).

Rodhi juga menyebut jika keberatan namanya dicantumkan di media policewatch.news, bukan berarti harus menyampaikannya melalui orang lain.

“Jika keberatan namanya dicantumkan, kenapa tidak hubungi saya, saya pun sering komunikasi ke pak Tatang, dan terakhir 2 bulan lalu,” tambah Rodhi dipesan Whatsappnya ke Ketum Forum Wartawan Jakarta (FWJ) Indonesia.

Menyoal komentar Rodhi, Mayjen TNI (Purn) Tatang Zaenudin membantah. Ia mengaku sudah lama tidak berkomunikasi dengan Rodhi, bukan baru 2 bulan. Eks perwira tinggi Kopassus ini menyebut Rodhi pembohong besar dan perusak.

Berdasarkan pengecekan data, hari ini media policewatch.news telah mencopot nama Mayjen TNI (Purn) Tatang Zaenudin dari bok redaksinya.

Meski demikian, jejak digital adanya penghapusan dadakan yang dilakukan Rodhi di bok redaksi policewatch.news tertanggal 12 September 2022 atas nama Mayjen TNI (Purn) Tatang Zaenudin sebagai pelindung dan penasehat policewatch.news, dianggap Tatang tak memiliki kemampuan di bidang jurnalistik dan tidak memiliki etika baik.

Pencopotan dadakan itu dikatakan Tatang Zaenudin bermula karena ia marah pada Rodhi yang dianggap telah merusak nama baiknya untuk menakut – nakuti narasumber demi kepentingan pribadi diluar tugas jurnalis.

“Siapapun, ingat siapapun yang mencantut nama saya untuk kepentingan pribadi serta mencoreng nama baik saya, maka tak akan ampun, akan saya sikat. Itu sikap tegas saya,”ungkas Mayjen TNI (Purn) Tatang Zaenudin. (rel)

IMG-20240310-WA0073
IKLANKAN-PRODUK-ANDA-DISINI-20240504-132349-0000

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *