Hijau-dan-Kuning-Emas-Illustratif-Modern-Twibbon-Selamat-Hari-Raya-Idul-Fit-20240403-122004-0000

IMG-20240426-080646

Hari Mangrove Sedunia, HIMMAH Sumut Ingatkan BPDASLH di Sumut

IMG-20240409-WA0076

Medan, TRIBRATA TV

Wakil ketua PW HIMMAH Sumatera Utara Ilham Fauji Munthe mengucapkan selamat Hari Mangrove Sedunia yang bertema”Mangrove Indonesia Untuk Dunia”.

IMG-20240227-124711

“Mari kita bersama-sama menjaga hutan mangrove karena sangat penting bagi masyarakat pesisir sebagai pelindung dari bencana seperti tsunami, badai, dan lain-lain,” katanya, Rabu (27/7/2022) di Medan.

Hutan mangrove juga memiliki banyak biota yang jika ekosistemnya rusak maka akan berdampak buruk pada biota yang ada.

Disamping itu Ilham mengingatkan BPDASHL yang ada di Sumatera Utara yakni BPDASHL Wampu Sei Ular dan BPDASHL Asahan Barumun agar bekerja maksimal tidak menyalahgunakan jabatannya terkhusus mengenai program Padat Karya untuk Percepatan Ekonomi Nasional (PEN) dengan restorasi penanaman mangrove yang diluncurkan Presiden Republik Indonesia Ir. H. Joko Widodo melalui Perpres Nomor 20 Tahun 2020, tentang Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) pada April 2021 lalu.

“Kita harus bersyukur atas program yang telah digagas Presiden Jokowi ini sangatlah penting untuk Indonesia dan seluruh dunia. Ini adalah program restorasi mangrove terbesar di dunia, oleh karena itu kita salut atas usaha dari pemerintah Indonesia dan patut di apresiasi upaya pemerintah untuk melakukan rehabilitasi hutan mangrove,” ucap Ilham.

Menurutnya Provinsi Sumut mendapat kegiatan rehabilitasi mangrove dengan target seluas 11.600 hektare dan anggaran yang sangat besar. 5.000 hektare dilaksanakan Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Wampu Sei Ular dan 6.600 hektare dilaksanakan BPDAS Asahan Barumun dengan pola padat karya mengacu SK.140/Menlhk/Setjen /DAS.0/4/2021.

Untuk itu BPDASHL di Sumut jangan menyia-nyiakan program ini, BPDASHL harus melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan, cross check kelapangan apakah sudah tertanam semua bibit mangrovenya atau asal tanam saja. “Sudah sesuai lokasi gak penanamannya, coba cek ada gak plang kegiatannya, dan BPDASHL harus terbuka ke publik realisasi anggaran rehabilitasinya,” tambahnya.

Ia mengaku banyak mendengar isu miring tentang kegiatan ini, dugaan penanaman tidak sesuai lokasi, banyak penanaman yang asal tanam, tidak ditemukannya plang kegiatan, banyak mangrove yang mati, banyak bibit yang tidak tertanam.

Dikatakannya, Himpunan Mahasiswa Al Washliyah (HIMMAH) Sumatera Utara siap turun langsung bersama BPDASHL mengcrosscheck kebenaran isu miring tersebut agar semuanya jelas dan terang benderang tidak menjadi fitnah. (rel)

IMG-20240310-WA0073

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *