Medan Tanpa Judi, Salut untuk Komitmen Kang Dadang!

Sejak kalah caleg dan habis modal, saya pun berniat menetap di Medan untuk kerja keras mengembalikan ratusan juta yang ludes saat bertarung dalam Pileg beberapa bulan lalu. Saat itu saya ‘perang’ nyaris tanpa bantuan siapapun. Ada bahasa nyaris karena masih ada dua tokeh Medan sahabat saya yang membantu, satu memberi Rp 10 juta yang satu membantu Rp 5 juta, mungkin hanya itu. Karena kalah banyak, saya pun kini fokus di Medan. Lama sebelumnya, saya wara wiri keliling Indonesia termasuk Jakarta.

Nah, di Jakarta ini lah saya berkenalan dengan Bang Dadang, demikian saya menyapanya hari hari. Ketika itu, saya adalah salah satu wartawan yang selalu mendampingi Kapolri Badrodin Haiti, Bang Dadang adalah Korsprinya. Bang Dadang sangat layak mendampingi orang hebat di negeri ini, karena kecerdasannya yang luar biasa, untuk menuliskannya pun saya nyaris tak mampu, apa lagi mengimbangi kepintarannya.

Sudah setahun lebih Kombes Dadang memimpin Kepolisian di Medan, selama itu baru dua kali saya bertemu dan bertandang ke kantornya di Mapolrestabes Medan. Terakhir beberapa hari lalu saya menemuinya, dan mengajaknya santap siang bersama. Dia tak hanya cerdas dan pintar, lebih dari itu, tutur katanya lemah lembut sungguh menyejukan hati semua kita yang bertemu dengannya. Masyarakat Medan pun pasti banyak merasakan itu, saat bertemu ketika sholat subuh keliling mesjid yang setiap hari dilakukannya.

Banyak prestasi yang ditorehkannya di kota ini, butuh waktu lama untuk merangkumnnya dalam tulisan. Untuk edisi ini, saya hanya akan menuliskan komitmennya soal judi, yang baginya tak ada kata kompromi. Libas! Meskipun datang berkoper koper uang ke hadapannya, kejahatan jenis ini tak ada ruang di Medan selama dia memimpin. Salut! Hanya itu kata yang bisa saya tuliskan. Semoga kelak, Bang Dadang bisa memimpin Polri di negeri ini.