Hijau-dan-Kuning-Emas-Illustratif-Modern-Twibbon-Selamat-Hari-Raya-Idul-Fit-20240403-122004-0000

IMG-20240426-080646

Cemburu Tak Dikasih Uang, Tukang Becak di Trenggalek Clurit Rekannya

IMG-20240409-WA0076

Surabaya, TRIBRATA TV

 

IMG-20240227-124711

Seorang tukang becak di Kabupaten Trengggalek, Jawa Timur, dibacok dengan senjata tajam arit oleh temannya sendiri. Diduga karena uang menjadi pemicu pembacokan tersebut.

 

Peristiwa yang menimpa korban TKR warga Dusun Klampisan Trengggalek ini berawal saat ada seseorang yang memberikan uang kepadanya.

 

Diduga karena iri tidak kebagian, pelaku TG yang merupakan warga  Ponorogo tega membacok korban seprofesinya.

 

Kasat Reskrim Polres Trenggalek AKP Tatar Hermawan membenarkan kasus pembacokan yang dilakukan TG terhadap korban TKR.

 

Kejadian itu terjadi sekitar pukul 10.00 wib di utara alun-alun Trengggalek tepatnya di jalan seputar alun-alun.

 

“Terduga pelaku telah kita amankan, sedangkan hubungan korban dan pelaku ini merupakan satu profesi tukang becak,” ungkap AKP Tatar, Kamis (1/7/2021).

 

Menurutnya,  pelaku telah diamankan di Polres Trenggalek dan untuk kronologi serta motif pembacokan lebih lanjut masih didalami petugas.

 

“Nanti lebih lanjut bagaimana perkembangannya akan segera diinformasikan,” terangnya.

 

Sementara itu Budiono,  salah satu rekan korban yang juga berprofesi sebagai tukang becak di tempat yang sama menduga peristiwa itu  karena perkara uang.

 

“Korban diberi uang oleh seseorang sementara pelaku tidak.  Mungkun pelaku kesal,” kata Budiono.

 

Ia pun mengaku pernah mengalami kejadian serupa dengan pelaku.

 

“Saya juga pernah diberi uang dari adik saya,  tidak saya bagi ke TG, waktu itu TG juga pernah mengancam membacok pakai arit,” kata Budiono.

 

Ditambahkan Budiono, TG setiap hari memang membawa senjata tajam berupa arit yang ditaruh di becaknya dan kejadian mengancam ini sudah pernah terjadi.

 

Budiono mengimbuhkan, TKR atau korban ini merupakan warga Dusun Klampisan, sedangkan terduga pelaku merupakan TG warga Ponorogo yang setiap hari tidurnya di Pasar Sore.

 

“TG niku tileme teng pasar sore, mergane mboten gadah tempat tinggal teng Trenggalek,” tutur Budiono. (Redho/r)

IMG-20240310-WA0073

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *