Nias, TRIBRATA TV
Bupati Nias Ya’atulo Gulo menyerahkan Bantuan Sarana Produksi Pertanian kepada Kelompok Tani Penerima Manfaat di Aula Pertemuan Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kabupaten Nias, Selasa (25/06/2024).
Dalam arahannya Bupati Nias mengatakan salah satu isu global saat ini yang memerlukan perhatian serius dari setiap negara adalah masalah ketahanan pangan.
Menghadapi kondisi tersebut, pemerintah mengupayakan pemenuhan pangan masyarakat melalui kebijakan yang berorientasi pada pemanfaatan potensi dan sumberdaya lahan yang tersedia.
Pada tahun 2024, Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah berkolaborasi menyukseskan gerakan antisipasi darurat pangan. Melalui koordinasi tersebut, Kementerian Pertanian mengalokasikan kegiatan mendukung gerakan antisipasi darurat pangan di Kabupaten Nias berupa optimasi lahan rawa seluas 520 hektar, berlokasi di Kecamatan Bawolato dan Kecamatan Gido serta pompanisasi yaitu urigasi perpompaan.
Adapun bantuan berupa, Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan) untuk mendukung optimasi lahan rawa dan pompanisasi yaitu, Traktor Roda 4 sebanyak 5 Unit, Traktor roda 2 sebanyak 20 Unit dan Pompa Air sebanyak 13 Unit, Benih Padi 19 ton untuk 78 Kelompok tani (APBD Kabupaten Nias) dan 11,2 ton untuk 35 Kelompok tani (APBD Provinsi Sumut), Benih Jagung 2,6 ton untuk 57 Kelompok tani (APBD Kabupaten Nias, 750 Kg untuk 3 Kelompok tani (APBD Provinsi Sumut) dan pengembangan cabe 4,5 ha untuk 10 Kelompok tani.
Program bantuan ini merupakan komitmen dan keberpihakan pemerintah kepada petani dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat, sebagaimana misi ke-3 RPJMD Kabupaten Nias yaitu Petani, Peternak dan Nelayan Produktif.
Ia berharap Kelompok Tani Penerima Manfaat untuk memanfaatkannya dengan baik dan tertib seluruh sarana yang diterima demi meningkatkan produksi dan produktivitas usaha tani dan tidak diperkenankan untuk dipindahtangankan tanpa sepengetahuan petugas dari Dinas.
“Kepada seluruh jajaran Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kabupaten Nias, Camat dan Kepala Desa, agar melakukan pendampingan, pengawasan, dan optimalisasi pemanfaatan seluruh bantuan yang diserahkan kepada petani. Lakukan monitoring dan evaluasi secara berkala serta pembenahan dan pembinaan secara berkelanjutan,” katanya.
Sumber : niaskab.go.id
------------------------------------
