Banjir Longsor di Luwu, Walhi: Akibat Aktivitas Tambang Emas

Luwu, TRIBRATA TV

Bencana banjir bandang dan longsor yang melanda sejumlah kecamatan di Kabupaten Luwu, pada Jumat (3/5/2024), menimbulkan kerugian besar bagi masyarakat di daerah tersebut.

Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Sulawesi Selatan (Sulsel) mengungkap penyebab terjadinya bencana di wilayah Latimojong sering dilanda banjir dan tanah longsor.

Direktur Eksekutif Walhi Sulsel, Muhammad Al Amien, menjelaskan bahwa tutupan hutan di Gunung Latimojong terjadi penurunan secara signifikan akibat massifnya aktivitas tambang emas yang terjadi di wilayah tersebut.

BACA JUGA  IWO Soroti Pelayanan Pemkab Maros, Permintaan Informasi Sulit dan Ribet

Amien menjelaskan daya dukung dan daya tampung air Gunung Latimojong menurun signifikan selama tiga tahun terakhir.

Hal itu disebabkan oleh penurunan tutupan hutan di pegunungan tersebut, khususnya di Kabupaten Luwu. Pembukaan lahan yang terjadi di wilayah tersebut, terdiri dari 70% kegiatan pertambangan emas dan 30% disebabkan oleh perkebunan masyarakat sekitar, bebernya.

“Aktivitas pertambangan yang dilakukan di wilayah Latimojong membawa dampak kerusakan lingkungan yang signifikan. Pasalnya, pembukaan lahan hingga pengerukan dinding sungai membuat air meluap hingga menyebabkan banjir bandang,” katanya, Minggu kemarin (5/5/2024).

BACA JUGA  Pasar Balang-Balang Dipadati Pengunjung, Personil Polsek Bontomarannu Sampaikan Imbauan

HWalhi meminta kepada Pemprov Sulsel dan Pemkab Luwu untuk membuat peta daerah rawan bencana yang detail dan terperinci, kemudian mensosialisasikannya secara luas agar masyarakat bisa memitigasi dirinya secara mandiri.

Selain itu, penting untuk memulihkan bentang alam pegunungan Latimojong dan khususnya memulihkan tutupan hutan yang telah terjadi, ungkapnya.

“Melihat fakta ini, sebagai masyarakat kita hendaknya waspada terhadap ancaman bencana alam yang semakin meningkat. Penting bagi kita untuk bersama-sama menjaga dan melestarikan alam, dengan tidak melakukan aktivitas apapun yang berdampak buruk bagi lingkungan sekitar,” tambahnya.

BACA JUGA  Kadus di Desa Julukanaya, Gowa Rangkap Jabatan Sebagai Satpol PP

Lebih jauh jelas dia, bencana alam akan selalu menghampiri kita jika kita tidak peduli terhadap lingkungan kita, dan kerugian dan korban yang ditimbulkan akan semakin besar. Oleh karena itu, kita semua harus menjadi agen perubahan demi menjaga keberlangsungan hidup kita dan bumi yang kita huni ini.

IKLANKAN-PRODUK-ANDA-DISINI-20240504-132349-0000
Web Postegro
Postegro