Pontianak TRIBRATA TV
Dewan Adat Dayak (DAD) Kota Pontianak akan menggelar acara adat Naik Dango (syukuran panen padi) yang ke I di Rumah Radang Pontianak pada 18-21 April 2024 mendatang.
Sebelum pelaksanaan Naik Dango kegiatan diawali dengan ritual adat Ngampar Bide (membentang tikar) yang dilaksanakan di Rumah Radang pada Senin (15/4/2024).
Sekjen Majelis Adat Dayak Nasional (MADN) Yakobus Kumis mengatakan ada tiga makna dipetik dari Naik Dango, diantaranya dari sisi magis, ketahanan pangan dan pelestarian budaya.
“Unsur magis di sini adanya ritual adat sebagai bentuk ijin bapadah kepada Sang Jubata agar Naik Dango berlangsung aman dan lancar, ritual adat yang pertama dilakukan seperti Ngampar kBide yang di laksanakan pada saat ini,” ucapnya.
Kemudian makna yang kedua dijelaskan Yakobus adalah masyarakat Dayak mendukung program ketahanan pangan nasional. Sebab Naik Dango berkaitan erat dengan pertanian atau perladangan.
Untuk saat sekarang Naik Dango tidak hanya erat dengan pertanian saja namun juga dengan perladangan komoditas lain seperti jagung, ubi dan lain sebagainya. Sehingga ini tetap dilestarikan.
“Sedangkan untuk di Kota Pontianak, sebagai bentuk memperkenalkan dan mengedukasi para generasi muda saat ini dan ke depan,” terangnya.
Sedangkan makna yang ketiga adalah bentuk solidaritas mempertahankan dan melestarikan adat istiadat dan budaya Dayak.
“Pelaksanaan dan penjabaran dari makna itu semua digelarlah berbagai lomba, seni budaya, pameran kerajinan dan lain sebagainya,” tuturnya
Sementara Ketua DAD Kota Pontianak Yohanes Nenes mengatakan Ngampar Bide bertujuan memohon keselamatan dan perlindungan kepada Jubata yaitu Tuhan Yang Maha Esa, sebelum ritual Naik Dango.
Ia juga berharap kepada semua pihak dan masyarakat yang menghadiri acara Naik Dango nantinya dapat mematuhi aturan dan ketentuan yaitu bersama – sama menjaga keamanan dan ketertiban bersama.
