IMG-20240501-WA0019

Warga Perumahan Purwojoyo Sukamaju Resah, Mabuk dan Karaokean Ganggu Lingkungan

IMG-20240409-WA0076

Medan, TRIBRATA TV

Warga komplek Perumahan Purwojoyo Regency Desa Suka Maju, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara resah dengan ulah segelintir warga yang sering mabuk-mabukan dan menyetel musik nyaring-nyaring hingga pagi hari.

IMG-20240227-124711

Warga setempat kepada TRIBRATA TV, Kamis (13/4/2023) malam menuturkan keresahannya. Para oknum warga berjumlah kurang lebih 3 orang tiap malam selalu menggangu ketentraman warga.

Lokasi nongkrong yang meresahkan berada di tengah-tengah perumahan dan hanya hitungan meter jarak dari tetangga lainnya, sehingga saat malam tiba mereka datang membawa minuman tuak. Tempatnya persis berada di persimpangan jalan seperti pos penjagaan.

Setelah berkumpul mereka menghidupkan musik dengan nyaring sambil minum-minum tuak hingga larut malam menjelang pagi.

Tempat nongkrong ini disulap menjadi tempat panggung, konon oknum warga meresahkan tersebut masih ada hubungan kekerabatan karena marganya sama. Mereka ada 3 orang bermarga Aritonang.

Situasi ini sudah berlangsung lama dan sangat meresahkan maupun mengganggu warga perumahan Purwojoyo, apalagi saat memasang musik mereka menyiapkan speaker sendiri dengan suara kencang sembari minum tuak.

Menurut warga, sang “pengacau” itu sudah berulang kali diperingatkan oleh Kadus, Babinsa dan Bhabinkamtibmas, namun tidak bergeming malah terus terulang tiap malam.

Dengan suara musik kencang hingga pagi hari membuat warga geram, dan tempat nongkrong itu sudah berlangsung lama sejak beberapa bulan lalu.

“Kami memang benar-benar terganggu dan resah dengan mereka karaokean, membawa tuak minum-minum sampai larut malam. Kalau sampai jam 10 gak apa-apalah bisa toleransi, tapi ini sampai pagi kadang sampai jam satu an, kan sudah terganggu orang,” kata warga yang tak bersedia namanya ditulis, Kamis (13/4/2023).

Dikatakannya warga sudah gerah dengan aktivitas negatif itu. Namun warga tak berani bertindak karena takut terjadi keributan antara sesama, soalnya sama-sama satu komplek di perumahan tersebut.

Bahkan, warga menduga mereka telah melakukan pencurian arus listrik, karena langsung dihubungkan atau mengambil arus dari tiang listrik yang ada di lokasi.

“Sudah berulang kali ditegur tapi mereka selalu menyambut tidak senang, jadi ngapain kita ribut,” kata warga.

Lantaran dibiarkan sehingga merajalela, informasinya orang luar sudah mulai ikut bergabung maka keresahan warga semakin bertambah.

“Kami minta pihak kecamatan, aparat desa, Kadus, Babinsa dan Polisi tegas bertindak supaya kami warga komplek ini bisa tenang di rumah masing-masing,” pinta warga lainnya.

Selain dari pada itu, warga lain inisial BH membenarkan bahwa oknum warga tetangganya tiap hari membawa speaker sambil minum tuak. Mereka karaokean dengan musik jedug-jedug mengganggu warga.

“Ada warga yang sakit disini sehingga sangat terganggu, diduga mereka mencuri arus bang dan keresahan itu sudah bolak balik dilaporkan ke Babinsa maupun Polmas pak,” kata warga lain.

Sementara, Kepala Desa Suka Maju Dayat Sembiring saat dimintai tanggapannya mengatakan siap mengayomi semua warga dan menindak lanjuti laporan atas keresahan warga tersebut. Bahkan dia akan mendatangi oknum warga yang meresahkan itu.

“Saya akan mendatangi mereka, orang yang sering minum itu, tapi malam pak biar ketemu semua. Jadi saya informasikan ke orang itu, kalau kalian tidak mengindahkan omongan saya, saya nanti kedepannya mengambil tindakan, kalian jangan sakit hati, begitu maksud saya pak,” ujar Dayat Sembiring, Jumat (14/4/2023).

Disiai lain, Kepala dusun (Kadus) Perumahan Purwojoyo, Rizal membenarkan laporan warga, namun tidak setiap malam mereka mabuk-mabukan. Kegiatan itu tidak dipungkiri Rizal karena memang ada bahkan sudah bertemu langsung dengan mereka.

“Seperti kemarin ada laporan (lewat WA) dan saya screenshot ke mereka, dijawab, ok pak Kadus kami berhenti, mereka langsung pulang, selesai. Tidak tiap malam mereka disitu, sudah kukelilingi perumahan itu semuanya aman dan tidak ada masalah,” kata Kadus Rizal saat dihubungi via seluler.

Terkait keresahan warga imbas suka minum-minuman tuak serta menyetel musik dengan keras dan nyaring hingga larut malam melebihi batas waktu kewajaran, Rizal mengakui sudah pernah menemui langsung oknum warga meresahkan itu.

“Aku juga sudah bicara langsung sama mereka dan sudah turun tangan. Jam malam itu kan beda-beda, kalau memang masih diatas jam sepuluh masih wajar. Aku sudah bilang kalau kalian mau nyanyi boleh tapi lihat jam, kan gak mungkin juga kita melarang aktivitas orang mereka pun tidak setiap hari,” tutur Rizal.

Dia menyampaikan tidak mungkin melarang orang mencari hiburan pada jam-jam wajar.

“Kan tidak mungkin orang mau cari hiburan hilangin suntuk kita marah-marah, mereka disitu istilahnya cari hiburan nongkrong, itu kan gak salah,” ucapnya.

Lebih lanjut kata Rizal, setelah oknum warga ditegur oleh dirinya langsung mengerti dan tidak pernah lagi sampai pukul satu (01.00 WIB) pagi hari.

“Setelah saya bilangin mereka sudah mengerti nya, gak lagi katanya dan gak pernah lagi istilahnya sampai jam segitu (pukul 1),” ucapnya. (Bonni)

IMG-20240310-WA0073

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *