IMG-20240501-WA0019

Kapolsek Termuda di Riau Ungkapkan Kesedihan Ditinggal Sang Kekasih, Ipda Imam

IMG-20240409-WA0076

Madina, TRIBRATA TV

Kepergian Ipda Imam Agus Husein meninggalkan duka bagi korps Bhayangkara. Selain duka mendalam bagi keluarga, saudara dan koleganya, duka mendalam juga dirasakan Ipda Nadya Ayu Nurlia.

IMG-20240227-124711

Ipda Nadya Ayu Nurlia, diketahui menjabat Kapolsek Batang Gangsal, Kabupaten Indragiri Hulu, Provinsi Riau.

Ternyata, Ipda Nadya Ayu, Kapolsek termuda di Riau ini merupakan kekasih Ipda Imam.

Kapolsek Batang Gangsal, Kabupaten Indragiri Hulu Riau membagikan kesedihannya melalui instagram story-nya.

“Sayang gak sakit lagi. Allah udah gak kasi ujian lagi sama kamu, sayang udah lulus. Jawaban Allah adalah kamu ditempatkan di sisi Allah di tempat terindah. Allah lebih sayang kamu,” tulis perwira muda ini, lewat instagram @nadyaayunurlia, Selasa (12/4/2022) dini hari.

“U know I love you abang @imamagushussein,” timpalnya.

Momen haru itu pun dibagikan perwira muda ini malam hari usai sang kekasih, yang bertugas di Satuan Brimob Polda Sultra meninggal dunia.

Dalam instagram story tersebut, Ipda Nadya juga membagikan sepotong video dari aplikasi TikTok yang memperlihatkan kedekatan mereka selama ini.

Hubungan serius yang mereka jalani selama ini memang jarang terekspos ke publik. Namun tak menyangka, kisah asmara yang dijalani mereka harus berakhir sesuai kehendak yang Maha Kuasa.

Netizen pun memberikan support terhadap Nadya. “Kak nadya semangat ya!!!!!!!!!!!!!! Sehat selalu,” tulis akun S**** di aplikasi TikTok.

Diketahui, Ipda Nadya kerap membagikan momen dengan mendiang kekasihnya di akun TikTok @nayu1603.

Sebelumnya diberitakan, Kanit I Wanteror Den Gegansa Sat Brimobda Sulawesi Tenggara, Ipda Imam Agus Husein meninggal dunia usai melakukan pengamanan aksi demonstrasi mahasiswa di depan kantor DPRD Sulawesi Tenggara, Senin (11/4/2022).

Kabid Humas Polda Sultra Kombes Pol Ferry Walintukan menegaskan kalau Ipda Imam meninggal dunia bukan akibat adanya tindakan pada saat demonstrasi, melainkan karena sakit. “Dia meninggal sakit,” kata Ferry.

Ferry menjelaskan kalau ia bertugas di dalam mobil barracuda dan sempat melaporkan kalau aksi demonstrasi selesai sekitar pukul 15.30 WIB.

Namun setengah jam kemudian, Imam kembali melapor kalau dirinya mengeluhkan sesak napas. Kendati demikian, ia belum menjelaskan terkait penyakit yang dikeluhkan Imam. Itu dikarenakan belum ada informasi dari Kabid Dokkes yang menangani perwira korps Brimob tersebut.

“Cuma keluhannya dia sesak napas, tadi setengah 6 beliau meninggal. Jadi tidak ada akibat benturan fisik,” ujarnya.

Jenazah almarhum Selasa (12/4/2022) akan tiba di rumah orangtuanya di Panyabungan, Madina, Sumut.

Rencananya besok, Rabu (13/4/2022) pagi pukul 08.00 WIB almarhum akan dimakamkan di Pemakaman Banjar Kobun. (Hendra Ray)

IMG-20240310-WA0073
IKLANKAN-PRODUK-ANDA-DISINI-20240504-132349-0000

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *