Hijau-dan-Kuning-Emas-Illustratif-Modern-Twibbon-Selamat-Hari-Raya-Idul-Fit-20240403-122004-0000

IMG-20240426-080646
Hukum  

Usai Membunuh, Ketiga Pelaku Ikut Mencari Keberadaan Boru Simbolon

IMG-20240409-WA0076

Asahan, TRIBRATA TV
Untul menghilangkan jejak dan kecurigaan, ketiga pelaku pembunuhan terhadap Novita Sari Simbolon (14), pelajar SMP yang jasadnya ditemukan di parit bekoan Kebun Sawit PT Yamaha, Senin (9/3/2020) lalu, ikut bergabung bersama warga untuk mencari keberadaan korban.

Hal ini terungkap saat salah seorang warga, bermarga Aritonang, mengaku sekampung dengan korban, berbincang-bincang dengan wartawan, Sabtu (14/30/2020) sore, sebelum bertemu dengan Kapolres Asahan.

IMG-20240227-124711

“Malam itu orang itu ikut sama kami nyari korban. Bahkan si Nias itu sempat minta rokok lagi sama orang kampung kami,” ucap Aritonang.

Akunya lagi, saat dalam pencarian korban itu, pelaku Rolid Siregar meminjamkan senter kepada warga. “Ngasi senter lagi. Tapi pas dipinjam parang, gak dikasihnya. Katanya ngapai lah pake parang. CSIL sama Yamaha beda yang punya. Heran juga, orang itu kan kerja di CSIL, kok ngabisi korban di kebun Yamaha,” ucap Aritonang sembari menarik rokok kretek yang ada di jari-jarinya.

Aritonang juga mengungkapkan, sejumlah warga sudah ada yang menaruh curiga kepada ketiga pelaku tersebut. Pasalnya, selain jarak antara kediaman ketiganya dengan Kampung warga tergolong jauh, ketiga pelaku bisa dikatakan jarang berkomunikasi dan bertemu dengan warga yang melakukan pencaharian.

“Kalau kenal ya kenal kami sama orang itu. Tapi gak kenal kali. Orang itu tinggal di perumahan karyawan perusahaan, jarak sama kampung kami 3 kilo (meter). Dari kampung kami, kalau mau ke kebun perusahaan orang itu ya harus lewat kebun Yamaha,” ungkap Aritonang.

Dikisahkannya lagi, terkait perilaku korban yang sering mengambil berondolan Sawit, itu tak lain untuk membiayai sekolah dan membayar uang les.

“Dia (korban) boru siapudan (paling kecil,red) dan satu-satunya perempuan. Bapak mamaknya bukan orang berada. Jadi hari itu dia nyari berondolan sawit untuk sekolah sama bayar lesnya hari Senin, besoknya. Dia kan udah kelas 3 SMP. Kalaupun dia ngambil berondolan, paling 20 kolom kalaupun ngambil di kebun CSIL, mana mungkin bisa banyak. Kan udah lah jauh melewati kebun Yamaha, banyak bekoan pula. Dia (korban) kan badannya kecil. Gak ngertilah Lae. Tega kali orang itu. Anak sekecil itu dianiaya sampe mati,” ungkapnya seraya menggelengkan kepalanya.

Mengingatkan pembaca, jasad korban, Novita Sari Simbolon ditemukan di dalam bekoan parit kebun PT Yamaha, Senin (9/3/20) pagi, usai semalam tak pulang ke rumahnya.

Rabu (11/3/20), tim gabungan Satreskrim Polres Asahan dan Polsek Sei Kepayang berhasil mengungkap kasus tersebut sekaligus meringkus para pelaku.

Pelaku, Rolid Siregar, Syahrial Halawa dan Dahnial Amri Damanik diringkus tim yang dipimpin langsung Kasat Reskrim AKP Adrian Risky Lubis SIK dan Kapolsek Sei Kepayang AKP Zulham SH S.Kom MH di jalan lintas di seputaran Kecamatan Sei Kepayang.

“Ketiganya diringkus tanpa perlawanan. Awalnya para pelaku ini membantah sebagai pelakunya. Karena setelah menghabisi nyawa korban, ketiga pelaku sudah sama-sama bersumpah, kalau ditangkap polisi mereka kompak tidak akan mengaku,” ungkap Kapolres Asahan AKBP Nugroho Dwi Karyanto SIK dalam konferensi pers, Kamis (12/3/2020) lalu di Mapolres Asahan. (Gon)

IMG-20240310-WA0073

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *