Buru, TRIBRATA TV
Manajemen perusahaan PD Panca Karya yang beroperasi mengangkut kayu login mengaku akan bertanggungjawab atas lahan warga Desa Hote Kecamatan Waesama Kabupaten Buru, Maluku yang dipakai sebagai jalan perlintasan.
“Pemilik lahan harus membuat laporan tertulis dengan data-data agar dimasukan ke kantor perusahaan supaya kantor pusat tahu progresnya,” kata Fenti, Bagian Hukum dan Humas PD Panca Karya dalam pertemuan dengan warga di perusahaan itu pada Rabu (28/2/2024) pekan lalu.
Dalam kesempatan itu Fenti menegaskan kepada pihak Humas dan Penangungjawab lapangan perusahaan serta staf lainnya yang hadir soal SOP perusahaan.
“Ke depan nanti kita akan memperbaiki kita punya manajemen disini, karena kita masih dalam penyusunan SOP, setelah SOP itu duduk, dari sini SOP kita langsung dibikin dari BPKP. Untung tadi BPKP atau tim audit ingga datang, kalau ingga diaudit langsung”, ucapnya.
Sebelumnya pemilik lahan, Hasan Masuku mengatakan keberatannya karena lahan miliknya menjadi jalan perlintasan kendaraan perusahaan itu tanpa ada kompensasi.
Hasan memprotes manajemen PD Panca Karya yang saat membuka jalan di lokasi lahannya tanpa seijin darinya dan beraktifitas melewati lahannya bertahun-tahun tanpa ada ganti rugi lahan
Ia mengaku sudah melaporkan hal ini ke penanggung jawab lapangan perusahaan yakni Ibu Nur. “Sekitar 4 bulan lalu (sudah dilaporkan) soal lahan maupun tanaman yang terbawa banjir namun belum ada jawaban dari PD Panca Karya, hingga kami komplain,” katanya.
Masuku juga menekankan jika tidak ada ganti rugi lahan dan tanamannya, ia akan menutup jalan perusahaan di lokasi lahan miliknya
“Semua lahan perkebunan milik tetangga waktu pembukaan jalan, pihak perusahan meminta ijin dan dibayar ganti rugi, namun lahan milik saya tidak ada yang datang meminta ijin dan tidak ada ganti rugi lahan,” jelasnya.
Menanggapinya, Mansur, Humas PPD Panca Karya Mansur, mengatakan sebelum membuka jalan, pihaknya sudah meminta ijin kepada para pemilik lahan. Sementara penanggung jawab lapangan ibu Nur mengaku dia tidak tahu tentang hal itu karena tidak berada di lapangan
Tetapi ketika dipertanyakan apakah pembukaan jalan perusahaan di lokasi lahan milik Hasan Masuk sudah dimintai ijin darinya, Humas maupun penanggung jawab lapangan dan staf yang hadir, tidak bisa menjawab dan beralasan akan dilihat dulu surat-suratnya.
