Tapanuli Utara, TRIBRATA TV
Proyek pengerjaan bahu jalan dari Dinas PUTR Sumatera Utara (Sumut) yang ada di Desa Hutagurgur Kecamatan Sipahutar, Kabupaten Tapanuli Utara, (Taput) disorot berbagai pihak.
Pasalnya selain tidak ada plang proyek, pekerjaan itu menggunakan tenaga kerja asing (TKA) yang tidak mengerti bahasa Indonesia.
Akibatnya menyulitkan komunikasi dengan warga dan antar pekerja lainnya.
“Kita hanya pekerja disini bang, soal teknisnya silahkan tanya kepada pelaksana di lapangan”, kata salah seorang pekerja seraya menyebut kalau pelaksana lapangan merupakan tenaga kerja asing (TKA) yang tidak mengerti bahasa Indonesia.
“Pelaksana proyek warga negara Cina tidak bisa berbahasa Indonesia. Kami juga susah berkomunikasi,” ujarnya.
Mereka mengatakan ada Pak Purbo sebagai penanggung jawab yang bisa untuk dikonfirmasi.
Terpisah salah seorang staf UPT Dinas PUTR Sumut di Tarutung yang enggan menyebut jatidirinya yang dihubungi menyebut kalau proyek itu merupakan pembangunan bahu jalan.
Dia juga menyebut kalau tenaga teknisnya langsung dari Dinas PUTR di Medan.
“Saya hanya mengawasi saja. Sedangkan bagian teknisnya dari Medan,” ujarnya.
Katanya pekerjaan itu dikerjakan PT BMSI selaku pihak ketiga. “Dengan demikian PT BMSI yang bertanggung jawab kepada pekerja asing itu,” katanya lagi.
Sementara sekedar untuk diketahui menurut UU Ketenaga kerjaan Bab Vlll Pasal 42 sampai 49 disebutkan ‘Tiap pekerja asing harus bisa bahasa Indonesia dan sebelum diberangkatkan ketempat yang dituju, mereka sudah harus belajar bahasa Indonesia ke negara yang dituju agar bisa berkomunikasi ditempat, Bekerja dan menyesuaikan diri.
Terpisah Purbo selaku Humas PT BMIS pelaksana proyek mengatakan akan menindak lanjuti apa kekurangan di lapangan.
“Termasuk tenaga kerja
asing yang tidak bisa berbahasa
Indonesia,” ujarnya. (Sahata Hutabarat)
