Tapanuli Tengah, TRIBRATA TV
Suasana di Ruang Rapat Garuda Kantor Bupati Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah (Pemkab Tapteng) tampak berbeda dari biasanya, Selasa (16/1/2024). Kali ini suasana sedih dan isak tangis memenuhi ruangan itu.
Termasuk Pj Bupati Tapteng, Dr Sugeng Riyanta SH,MH, ikut larut dalam suasana itu. Ia lebih banyak mendengar keluh kesah warga Desa Pearaja Kecamatan Sorkam Induk dengan sesekali bertanya untuk mempertegas keluhan warga.
Mendengar keluhan dan permasalahan yang disampaikan masyarakat ini, Pj Bupati saat itu juga memerintahkan Kepala Desa Pearaja untuk kembali menggelar Musrenbang Desa.
“Terkait permasalahan di Desa Pearaja, saya sebagai orang tua, tugas saya adalah mengayomi, aparatur dan masyarakat Tapteng. Jadi sebagai orang tua saya harus memberi solusi untuk mengatasi permasalahan di Desa Pearaja. Pertemuan kita saat ini untuk mencari solusi, untuk itu kepada bapak Kepala Desa Pearaja harus berjanji untuk memperbaiki tata kelola Pemerintahan Desa,” tegas Pj Bupati.
Mendengar keluhan dan melihat kondisi kalian yang datang dengan meneteskan air mata maka saya ikut meneteskan air mata, terlebih lagi melihat kondisi ibu ini yang memang layak untuk mendapatkan BLT, katanya lagi.
Pj Bupati minta Kades Pearaja untuk mengadakan kembali Musrembang Desa, dengan mempedomani ketentuan yang berlaku dengan melibatkan tokoh agama, tokoh pemuda, unsur perempuan, masyarakat umum dan melibatkan instansi terkait.
“Musyawarah desa harus betul-betul transparan dan mengutamakan kepentingan umum, permasalahan harus kita selesaikan bersama dan kita harus hidup rukun dan menjalin rasa kekeluargaan,” pinta Pj Bupati yang didampingi Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD), Henry H Sitinjak, Kapolsek Sorkam, Edy Suranta dan Camat Sorkam Induk, Dian Hardiansyah Pasaribu.
Sebelumnya kedatangan sejumlah warga Desa Pearaja ini sebagai buntut dari kekesalan mereka selama ini terhadap Kades Pearaja, Sampi Tampubolon. Mereka menilai Kades telah melakukan tindakan yang menyakiti hati warga.
Menurut mereka dalam pengelolaan Dana Desa, Kades melakukan tindakan semena-mena serta menyalahi Standar Operasional Pelaksanaan (SOP) anggaran Dana Desa.
“Kedatangan kami kehadapan Bapak Pj Bupati Sugeng Riyanta, untuk menyampaikan keluhan kami masyarakat Desa Pearaja terkait Musrembang Desa,” kata Indra Situmeang, salah seorang warga.
Menurutnya dalam membagikan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa, Kades Pearaja dinilai tidak adil karena ada warga yang tidak mampu dan layak menerima bantuan namun tidak masuk dalam daftar. “Jhon Rikki Kerto harusnya sangat layak menerima BLT,” ungkap Indra Situmeang.
Seorang warga lainnya, Salru Gultom dengan meneteskan air mata menceritakan perbuatan Kades Pearaja. Dikatakannya, dulu ia menerima BLT namun setahun terakhir bantuan itu tidak lagi diterimanya. Salru mengaku ia Ibu Rumah Tangga namun suaminya merantau mencari pekerjaan.
“Pak Pj Bupati, Yasina Lai merupakan keluarga yang berhak mendapatkan BLT, akan tetapi belakangan ini Kades Pearaja, tidak memberikan bantuan tersebut sementara kepada warga yang sudah terdata sebagai penerima BLT sudah mendapatkan bantuan tersebut,” ujar Sarlu Gultom.
Sarlu mengatakan selama ini mereka tidak pernah berani mengadukan masalah ini namun sejak Sugeng Riyanta menjabat sebagai Pj Bupati, keberanian mereka timbul untuk langsung menyampaikan kepada orang nomor satu di Kabupaten Tapteng.
“Kami sangat bangga kepada Pak Pj Bupati, yang sudah kami ketahui bahwa selama ini bapak sangat terbuka dan mau mendengarkan keluhan masyarakat. Meskipun saya tidak memiliki sekolah akan tetapi saya sangat mengetahui aturan-aturan dana desa itu. Namun Musrembang Desa selama ini hanya perangkat desa saja yang diundang, adapun masyarakat hanya 12 orang yang ikut, itupun diundang dari mulut ke mulut saja tanpa ada undangan resmi,”kata Sarlu Gultom.
Usai mendapat penjelasan dan kebijakan dari Pj Bupati, warga pun lega. Mereka merasa keluhan dan permasalahan yang dihadapi selama ini bisa terselesaikan di tangan Sugeng Riyanta. (Sudirman Halawa)
