Maros, TRIBRATA TV
Polda Sulsel masih akan mengkaji rencana penutupan poros Maros-Bone di wilayah Camba, Kabupaten Maros selama 7 jam dalam sehari. Kajian tersebut dilakukan untuk mempertimbangkan dampaknya di daerah sekitar.
“Itu saya akan cek lagi (rencana penutupan 7 jam sehari). Kebetulan saya sama Dirlantas ini,” ujar Kapolda Sulsel Irjen Andi Rian R Djajadi saat ditemui di Wajo pada Jumat (29/12/2023) pekan lalu.
Irjen Andi Rian mengatakan, ada empat kabupaten yang terdampak saat dilakukan penutupan di Camba. Daerah tersebut adalah Bone, Soppeng, Wajo, dan Sinjai.
“Iya 4 kabupaten dampaknya. Saya sendiri mau kunjungan ke Bone masa harus lewat Parepare,” katanya.
Sementara itu, Kasubdit Kamsel Ditlantas Polda Sulsel Kompol Erra Suryaningtyastuti menerangkan, dari hasil rapat masih dilakukan analisa untuk dampak lalu lintasnya. Namun pihak pelaksana diminta untuk bersurat terkait manajemen rekayasa penutupan jalan.
“Masih menganalisa dampak lalulintas yang ditimbulkan akibat rencana buka tutup pada saat pelaksanaan pemotongan Batu dan pekerjaan Jalan. Pihak pelaksana pengerjaan jalan membuat surat kepada Kapolda Sulsel melalui Dirlantas Polda Sulsel terkait manajemen rekayasa penutupan jalan dan melakukan sosialisasi kepada masyarakat pengguna jalan,” ucapnya.
Erra menerangkan, pengkajian oleh Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) juga masih akan dilakukan. Dia menegaskan belum ada keputusan final soal penutupan jalur di Hutan Karaengta.
“Akan dilaksanakan kaji ulang oleh BBPJN perihal teknis kegiatan penyedia dan berapa jam yang dibutuhkan untuk kegiatan cutting batu dan pelebaran jalan setiap harinya. Apakah perlu 7 jam setiap hari,” terangnya.
“Karena di rapat kemarin akan ada dampak dari penutupan jika setiap hari ditutup pada jam kerja. Jadi intinya sampai saat ini belum ada keputusan final tentang rencana penutupan jalan jalur Kappang, dan akan dirapatkan kembali bersama stakeholder yang lain,” tambahnya.
Diberitakan sebelumnya, wacana penutupan total Poros Maros-Bone di wilayah Camba, Kabupaten Maros, selama 7 bulan batal dilakukan. Penutupan rencananya akan diubah menjadi 7 jam setiap hari.
“Sebenarnya bukan penutupan total. Tetapi hanya akan ditutup pada waktu jam kerja mulai dari pukul 09.00-16.00 Wita atau selama 7 jam untuk fokus pelebaran dan pengaspalan di Hutan Karaengta,” ujar Kabid Angkutan Jalan Dishub Sulsel Mansyur Yahya, Kamis (28/12/2023).
Mansyur mengatakan, soal penutupan jalan di Hutan Karaengta sudah dilakukan rapat bersama stakeholder terkait. Dia menyebut secara teknis jalan harus ditutup karena pekerjaan tahun jamak.
“Tahun jamak itu anggarannya 3 tahun mulai 2022, 2023, dan 2024. Izinnya hanya sampai 2024 akhir. Kalau tidak dilakukan penutupan ditakutkan tidak selesai sampai 2024, dan di Kappang (Hutan Karaengta) itu merupakan cagar alam, ketat pengawasannya dari UNESCO,” katanya. (rian/rel)
