Meninggal di Malaysia, Lia Diduga Dibunuh Sesama WNI

IMG-20240409-WA0076

Asahan, TRIBRATA TV

Nasib malang dialami Kesuma Hayati Aulia Sirait, biasa dipanggil Lia, gadis berusia 14 tahun, warga Desa Simpang Empat Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan.

IMG-20240227-124711

Kurang lebih setahun mengadu nasib di negeri jiran Malaysia, tepatnya di daerah Klang, Selangor, anak kelima dari enam bersaudara itu harus merenggang nyawa, diduga pelakunya sesama Warga Negara Indonesia.

“Kuat dugaan pelaku orang Indonesia juga, asal Aceh, kerja di Malaysia. Pelaku ini satu kontrakan dengan si Lia dan kakaknya, cuma beda dinding. Ada bapak-bapak di sana yang liat kalau pelaku lompat dari kamar korban dengan kondisi baju dipenuhi bercak darah. Saksi tadi juga sempat mendengar teriakan dari kamar korban,” ucap Mariadi, kerabat korban ditemui, Sabtu (27/12/2020) siang.

Lanjut Mariadi, temuan itu langsung diberitahukan saksi tadi kepada Dinda, tak lain adalah kakak kandung korban.

Namun saat itu, Dinda kurang percaya, sebab rentang waktu Dinda meninggalkan korban hanya beberapa menit saja.

“Si Dinda sama sepupunya si Tika lagi beli makan siang, korban tinggal, gak ikut, karna mungkin kelelahan. Paling ada 45 menit lah korban ditinggal. Pas sampai di depan pintu kamar, kamarnya dikunci dari dalam. Terus setelah didobrak dilihatlah korban udah berlumuran darah,” ungkapnya lagi.

Dikatakannya lagi, sebelum menghabisi nyawa korban, pelaku diduga sempat merudapaksa (mencabuli,red) korban.

“Dari tanda-tanda di badan korban, sepertinya sempat dicabuli. Info kudapat, korban kena tusuk senjata tajam di bagian leher. Pelaku saat ini sudah kabur,” akhir Mariadi, yang mengaku orang yang pertama kali mendapat kabar kematian korban.

Sementara itu, Dewi (47), ibu korban, saat ditemui menceritakan, kepergian korban berawal niat sang kakak, Dinda, yang bersikeras pergi merantau kr Malaysia sebagai TKW.

Saat itu, dengan penuh bujuk rayu, agen meyakinkan Dinda untuk tetap berangkat ke Malaysia, meski dirinya saat itu tidak mengijinkan.

“Yang mau berangkat itu awalnya si Dinda. Dah kularang, tapi karena agennya maksa, jadi si Dinda juga minta harus berangkat. Biar ada kawan, jadi si Lia kusuruh ikut ngawani si Dinda berangkat,” ucap Dewi sembari memeluk foto korban.

Diungkapkannya lagi, untuk memuluskan keberangkatan keduanya, oleh sang agen lantas dibuatkan paspor pelancong atau turis.

“Dibuatkan paspor pelancong sama agen. Gak nyangka malah itu yang membuat saya meninggal di Malaysia. Anak saya dibunuh tetangganya sendiri. Betul betul gak nyangka saya, karna beberapa hari lalu dia (korban) buat video tik tok yang katanya bersyukur punya mamak seperti saya. Sepertinya video itu video perpisahan untuk kami,” akunya sembari menyeka air matanya.

“Rencananya jasad anak saya akan dipulangkan tanggal 29 ini. Saya minta kakaknya, Dinda juga ikut dipulangkan. Saya takut ada apapa lagi sama dia. Saya harap pelaku cepat ketangkap,” akhir Dewi di rumahnya. (Gon)

IMG-20240310-WA0073

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *