Labusel, TRIBRATA TV
Sejumlah proyek Dinas Pekerjaan Umum Labuhanbatu Selatan (Labusel) terbengkalai. Proyek-proyek ini terkesan dibangun tanpa perencanaan matang sehingga mubazir.
Proyek itu antara lain jembatan di Desa Bunut Kecamatan Torgamba. Dinas PU membuat bangunan ditengah-tengah sungai yang tidak ada manfaatnya. Proyek ini menelan anggaran cukup besar hingga Rp5 milyar.
Proyek lain adalah pembangunan pasar di Desa Perkebunan Teluk Panji Kecamatan Kampung Rakyat yang menelan anggaran Rp9 milyar. Dalam pelelangannya, proyek ini mengunakan tiga tahun anggaran namun sampai saat ini pasar (pajak) tersebut tidak pernah digunakan.
Proyek Dinas Koperasi dan Perdagangan Labusel inipun dianggap sia -sia.
Serta pembangunan Pasar Sumberjo Desa Asam Jawa yang dananya cukup fantastis Rp5 milyar. Saat ini pasar yang dibangun tersebut juga tidak digunakan.
Dua bangunan untuk kantor camat pemekaran Kampung Rakyat Teluk panji (Sidodadi) di Aek Raso yang menelan anggaran Rp30 milyar juga tak terurus.
Proyek Sinas PU Labusel ini sudah menjadi rumah hantu karena dipenuhi semak belukar. Lokasi ini juga sering dipakai untuk maksiat dan kejahatan.
Terbengkalainya proyek-proyek ini disayangkan Ir.Boston Malaka Butar Butar, Ketua Koordinator Investigasi LSM TOPAN RI Sumatera Utara. Ia menilai hal ini karena buruknya kinerja Dinas PU dan Dinas Pasar Labusel.
Bahkan menurutnya, ini menunjukkan buruknya kinerja bupati sebab tanpa ada evaluasi kerja karena pada proyek-proyek yang gagal tetap dianggarkan lagi.
“Kita berharap Kajatisu agar menurunkan tim melakukan pemeriksaan. Harapan masyarakat juga kepada Mendagri,Tito Karnavian memeriksa pengelola dan pengguna anggaran pembangunan,”kata Boston.
Untuk mengkonfirmasi hal ini, media ini telah berulangkali mencoba menemui Kepala Dinas PU, Dinas Koperasi dan Perdagangan, serta Sekretaris Daerah Labusel, Zulkifli di kantornya di Sosopan Kotapinang selalu tidak berada di tempat. (Sulaiman Malaka)
