IMG-20240409-WA0045

Blokir Jalan, Bupati Taput Minta Warga Tapsel Hormati Dalihan Natolu

IMG-20240409-WA0076

Taput, TRIBRATA TV

Jalan publik di Desa Dolok Saut Kecamatan Simangumban, Tapanuli Utara (Taput) yang berbatasan dengan Kabupaten Tapanuli Selatan, beberapa hari terakhir diblokir oleh warga Tapanuli Selatan (Tapsel). Padahal jalan ini baru dibangun untuk membuka akses beberapa desa di Taput yang selama ini terisolir.

IMG-20240227-124711

Dari hasil penelusuran TRIBRATA TV pada Jumat (11/12/2020) jalan tersebut telah diblokir dengan cara membuat galian parit di tengah jalan serta menutupi badan jalan dengan potongan pohon. Akibatnya jalan ini tidak bisa dilintasi kendaraan baik roda dua maupun empat.

Menurut Kepala Desa Dolok Saut, Erijon Ritonga penutupan akses jalan itu telah dilaporkan kepada Pemkab Taput melalui Camat Simangumban, Konstan Panjaitan. “Hal ini sudah sampai pada Pak Sekda,” ujarnya.

Sementara Bupati Taput, Nikson Nababan yang dikonfirmasi berharap agar warga Kabupaten Tapanuli Selatan koperatif.

“Kita ini warga Negara Kesatuan Republik Indonesia yang memiliki budaya Dalihan Natolu. Hal yang demikian (penutupan jalan) seyogianya tidak terjadi. Jika ada permasalahan ataupun hal lainnya mari kita duduk bersama untuk mencari win solution, Hita do Sonari Hita do Haduan (kita sekarang, kita juga besok),” ujarnya.

Nikson mengaku sudah pernah ke wilayah itu dengan menggunakan sepeda motor. “Saya bisa rasakan apa yang dirasakan masyarakat ketika harus berjalan kaki dan melewati Kecamatan Sipirok, Tapanuli Selatan untuk bisa tiba di Kota Tarutung,” kata Nikson.

Ia berjanji secara bertahap akan membuat jalan yang baru dibuat itu menjadi mulus. “Tanggung jawab saya belum selesai, secara bertahap akan kita lanjutkan hingga jalan ini mulus. Masyarakat Simangumban harus bebas dari keterisoliran secara keseluruhan. Mereka harus merasakan bahwa pemerintah ada,” ujar Bupati Taput.

Diketahui jalan tersebut baru dibuka Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara. Sebelumnya tidak ada akses jalan ke wilayah itu. Warga harus berjalan kaki.

Selama 4 bulan alat berat bekerja membuka jalan hingga membelah gunung, akhirnya Desa Lobusihim, Dolok Saut Muara Tolang hingga Desa Pardomuan terhubung dengan dibukanya jalan ini.(Harapan Sagala)

IMG-20240310-WA0073

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *