Serdang bedagai, TRIBRATA TV
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) dr Bulan Simanungkalit, M.Kes seakan menghindar dan sulit untuk dimintai konfirmasi, Rabu (2/12/2020).
Bulan Simanungkalit disebut tidak di tempat atau sedang rapat menjadi alasan dari para staf dan pegawai Dinas Kesehatan untuk mengelabui wartawan yang hendak konfirmasi perihal proyek pembangunan gedung farmasi.
Diketahui proyek gedung farmasi baru beberapa bulan selesai dikerjakan namun kondisinya semakin hari semakin parah. Disana sini terlihat retakan pada bangunan senilai hampir Rp4 miliar itu.
Menanggapi hal ini, Ketua PKN (Pemantau Keuangan Negara) Serdang Bedagai, Prayuka Uganda minta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap orang yang bertanggungjawab atas proyek tersebut. Ia berharap komisi ini turun tangan melihat kebobrokan pembangunan di Sergai.
Apalagi secara kasat mata, proyek yang bernilai miliaran rupiah ini tak layak untuk ditempati. Hal ini menunjukan bagaimana perilaku koruptif masih ada di tubuh pejabat Pemkab Sergai.
“Bagaimana mungkin bangunan yang dianggarkan Rp3,9 miliar dan baru selesai dikerjakan ini bisa diragukan kualitasnya kalau tidak para pejabat dan pelaksana proyek tidak kongkalikong memakan uang rakyat?,” tanya Prayuka.
Ia mensinyalir, kualitas bangunan itu yang secara kasat mata jelas-jelas diragukan bisa terjadi karena ada orang-orang dibelakang proyek ini yang memainkan anggarannya.
Karenanya, ia minta gedung itu jangan ditempati hingga ada pemeriksaan menyeluruh atas kualitas bangunan sehingga tidak menimbulkan korban. “Retakannya kian hari kian bertambah, kalau bangunan ini dikerjakan sesuai dengan RAB nya, pasti tidak akan terjadi,” tandasnya.
Harusnya Pemkab Sergai malu, didepan mata mereka ada bangunan miliaran rupiah yang tidak layak dan tidak berkualitas. “Apakah tidak ada rasa malu lagi para pejabat Sergai?,” tanyanya.
Diketahui bangunan ini dikerjakan oleh CV Matio New Generation Corporation yang hingga hari ini kabarnya belum diserahterimakan kepada Dinas Kesehatan.
Walau sudah selesai dibangun, gedung farmasi masih ditutup pagar seng sekelilingnya. (Willy Lubis)
