IMG-20240409-WA0045

Perwira Polisi Itu Memeluk Guru SMA-nya

IMG-20240409-WA0076

Medan, TRIBRATA TV
Rasa haru tak terhingga dirasakan Ruaida, guru SMAN 3 Medan. Beberapa saat ia belum percaya dengan apa yang dilihatnya.

Guru Bahasa Inggris ini masih duduk di meja kerjanya, saat seorang polwan masuk dan mengucapkan selamat hari guru. Ia tertegun, sekali lagi untuk memastikan ucapan itu ditujukan apakah kepadanya.

IMG-20240227-124711

Spontan polwan berpangkat AKP itu datang memeluk dan memberikan seikat bunga. “Selamat Hari Guru, bu”,ucap AKP Sah Udur TM Sitinjak sekali lagi sambil memeluk Ruaida.

Barulah Ruaida percaya, dihadapan dan yang memeluknya adalah bekas muridnya. Tak terasa matanya berkaca-kaca. Ia bangga dan haru, bekas muridnya masih mengingatnya.

“Saya senang dan bangga pastinya, walaupun sudah berhasil dalam kariernya masih ingat dengan saya gurunya. Tadi saya tidak sanggup ucapan kata-kata,”kata Ruiada yang dihubungi via telepon usai menerima kedatangan AKP Sah Udur Sitinjak, Selasa (26/11/2019).

Kedatangan Kapolsek Medan Helvetia ini memang menjadi surprise bagi Ruaida. Sah Udur sengaja datang tanpa memberitahukannya. Dengan ditemani Kepala Sekolah SMAN 3 Medan,Evi, Sah Udur masuk ke ruang kerja para guru.

“Beliau adalah guru saya di SMAN 1 Matauli, Sibolga, kini mengajar di SMAN 3 Medan,”kata Sah Udur.

Kepada mantan gurunya itu, Sah Udur mengaku bisa menjadi seperti saat ini karena ada andil para guru. Ia bersyukur memiliki guru-guru yang baik, menjadi inspirasi serta meninggalkan banyak kenangan baik.

“Ibu Ruaida adalah guru Bahasa Inggris. Saya ingat betul beliau,” kata Sah Udur.

Dalam pertemuan yang penuh haru itu, sejumlah guru lain juga turut berkaca-kaca menyaksikan seorang perwira polisi memeluk bekas gurunya.

“Ya Allah, masih ada seorang polisi yang sudah menjadi pejabat tapi tidak melupakan jasa – jasa gurunya,”celutuk seorang guru penuh haru.

Kepada media, Ruaida mengaku memiliki kenangan indah masa-masa di SMAN 1 Matauli Sibolga. “Kami kan sama – sama anak Medan, jadi kami jarang menurunkan koper dari atas lemari kecuali hari – hari tertentu seperti hari libur,”kata Rauida.

Yang mereka tunggu biasanya adalah suara klakson mobil. “Itu artinya bus mini penumpang umum Simpati sudah datang menjemput ke Medan,”kata Rauida.

Menurutnya, Sah Ukur adalah murid yang pendiam dan sangat rajin mengikuti pelajaran Bahasa Inggris. “Dulu beliau pendiam makanya kaget saya ia datang,” aku Ruaida yang menjadi guru kelas 1 & 2 bagi Sah Ukur.

Ia berpesan agar AKP Sah Udur yang saat ini menjabat Kapolsek Medan Helvetia, menjadi seorang polisi yang dicintai masyarakat. “Jadikan pekerjaan itu sebagai ladang ibadah, bekerjalah dengan hati dan ikhlas dan jangan lupa dengan ibadah,”katanya.

Ia minta agar membuat almamater SMAN 1 Matauli Sibolga bangga memiliki alumninya yang berprestasi dan dicintai masyarakat. (muhtadi)

IMG-20240310-WA0073

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *