IMG-20240409-WA0045

SMPN 20 Batam Lebih Banyak Latihan Pramuka dari PTM

IMG-20240409-WA0076

Batam, TRIBRATA TV

Sejumlah orangtua siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 20, Tiban Batam mengeluh dan mempertanyakan kurikulum serta sistem belajar mengajar yang diterapkan selama masa pandemi. 

IMG-20240227-124711

Mereka mengeluhkan sistem belajar yang lebih mengedepankan extrakurikuler (ekskul) dibandingkan dengan pemaparan materi pada setiap mata pelajaran (mapel).

Berdasarkan informasi yang diperoleh dari salah satu orangtua siswa mengungkapkan ia keberatan jika sistem ini terus diberlakukan. Dikhawatirkan siswa akan ketinggalan materi pelajaran.

“Saya nggak ngerti kenapa di sekolah anak saya lebih mengedepankan ekskul Pramuka dibandingkan pemaparan materi pelajaran? Kegiatan pramuka dilakukan 5 kali dalam seminggu, dari jam 09.00 sampai ~16.00~ WIB. Durasinya melebihi Pembelajaran tatap muka (PTM) yang hanya 2 kali dalam seminggu. Saya merasa sangat ganjal,” ucap seorang wali murid yang tak ingin namanya disebut. 

Ia mempertanyakan, adakah ijin dari Kepsek untuk melakukan kegiatan pramuka dengan durasi selama itu? Atau apakah pihak sekolah sudah mengantongi izin dari Disdik? Kegiatan Pramuka itu bagus, boleh dilakukan. Tetapi harusnya tidak menganggu proses belajar. Dan sebenarnya Sekolah ini mengacu pada kurikulum yang mana?” cetus Dia. 

Hal senada dikeluhkan seorang siswa SMP N 20 Tiban, Batam. 

“Kegiatan Pramuka memang 5 kali dalam satu Minggu kak. Belajar tatap muka itu hanya 2 kali dalam seminggu. Siswa wajib ikut pramuka. Kalo enggak, nanti nggak disapa lagi sama kakak-kakak pembina dan teman- teman,” ucapnya. 

Sementara, Kepala Sekolah, Tengku Fetty Aryani saat dikonfirmasi mengungkapkan sekolah tersebut menggunakan kurikulum 2013. Dikatakannya PTM diterapkan 50%. 

“Kalo kurikulum tetap kurikulum 2013. Hanya saja saat ini kami menggunakan kurikulum darurat karena masih PTM terbatas. Kalau tidak PTM terbatas, maka kami menggunakan kurikulum Nasional. PTM tetap 50%,” jelas Fetty .

Fetty membenarkan para siswa diwajibkan mengikuti kegiatan pramuka. Namun ia membantah terkait durasi pramuka tidak berlangsung lama seperti yang dikeluhkan wali murid.Ia menegaskan, kegiatan pramuka tersebut bertujuan untuk memandirikan Siswa.

“Mereka sedang ada lomba ekskul pramuka di sekolah wajib. Jadi itu sebabnya durasi agak lebih lama latihannya dari hari-hari biasa. Hari biasa bahkan kegiatan pramuka boleh dikatakan tidak ada walaupun sudah boleh dilaksanakan. Sebelumnya, anak-anak sudah diwanti-wanti kalau memang keberatan tidak apa-apa tidak ikut lomba,” tegas Fetty.

Namun dikatakannya, jika adapun keluhan orangtua, ia akan mengkoordinasikan kepada pembina pramuka. “Kalau tidak lomba sebelum pandemi, anak-anak latihan juga. Tapi mungkin ada orangtua yang keberatan. Baiklah besok akan saya sampaikan kepada Pembina Pramuka,” ucapnya. 

Pernyataan dari kepala sekolah  tentang durasi pramuka tidak berlangsung lama tersebut terbantahkan dengan adanya bukti scren shot grup whatsaap pramuka yang didapat. Ada pemberitahuan dari pembina pramuka di SMPN 20 untuk datang jam 9 pagi dan pulang jam 4 sore.

Orang tua wali murid  yang keberatan tersebut malah keheranan dan bertanya tentang pernyataan kepala sekolah yang terkesan membingungkan. (Saugi)

IMG-20240310-WA0073

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *