Simeulue, TRIBRATA TV
Pelabuhan Perikanan Perintis Teluk Sinabang Kabupaten Simeulue merupakan salah satu lumbung pertumbuhan ekonomi masyarakat terutama para nelayan dan pedagang ikan.
Sayangnya selama bertahun-tahun pelabuhan ini tidak dirasakan manfaatnya selayaknya Pelabuhan Perikanan di tempat lain. Pasalnya pelabuhan ini minim fasilitas yang sangat dibutuhkan para nelayan. Bahkan selama ini kantor pelabuhan ini seakan terbengkalai.
Namun sejak Petrus Hutauruk menjabat sebagai Kepala Cabang Pelabuhan Perikanan Perintis Teluk Sinabang beberapa waktu lalu, pelan-pelan ‘kehidupan’ kantor mulai tampak.
“Saat saya sampai di pelabuhan ini, seluruh kantor ini dipenuhi seluk belukar, mulai dari pintu masuk depan hingga ke dalam, bahkan ruangan kerja Kepala Cabang dipenuhi sampah mulai botol minuman keras hingga kotoran hewan berserakan di lantai,” kata Petrus, Kamis (7/11/2024).
Setelah setahun ia menjabat, secara perlahan kantor dan pelabuhan dibenahinya. “Alhamdulilah sudah mulai tertata dan layak dipakai sebagai Kantor Pelabuhan Perikanan di Kabupaten Simeulue,” ujarnya di kantornya di Jalan T. Diujung Desa Lugu Kecamatan Simeulue Timur.
Menurutnya, saat ini di dalam kantornya persis samping kanan ruangan kerja Kepala Cabang telah berdiri Musolah sebagai fasilitas bagi anggotanya dan tamu yang akan beribadah. Karena mesjid agak jauh dari lokasi itu.
Namun diakuinya kalau fasilitas pelabuhan sangat tidak memadai dalam mendukung Nelayan. Seluruh fasilitas tidak ada lagi yang bisa dimanfaatkan, diduga akibat kelalaian dan kurangnya perawatan dari pimpinan sebelumnya.
“Jangankan fasilitas di luar kantor, ruangan kerja Kepala Cabang sendiri tidak terurus,” tambahnya.
Kesulitan lain dalam meningkatkan kualitas pelabuhan ini adalah karena masih di bawah kewenangan Provinsi Aceh. “Sehingga sekecil apapun kegiatan termasuk membangun atau merehap kantor harus ada ijin provinsi dulu, akibatnya proses kerja lambat dan tidak dapat berkembang untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi pulau ini,” ucap Petrus.
Karena itu, pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak terkait yaitu provinsi untuk melakukan permohonan dan pengusulan agar pengelolaan Pelabuhan Perikanan ini dialihkan ke KKP (Kementrian Kelautan dan Perikanan).
Ia sangat berharap pada Pemerintah Provinsi Aceh agar Pelabuhan Perikanan Perintis Teluk Sinabang bisa secepatnya diserahkan ke KKP mengingat seluruh fasilitas operasional yang ada saat ini tidak bisa dipergunakan oleh nelayan.
Ditempat terpisah, Taufik, Syahbandar Pelabuhan Perikanan Perintis Teluk Sinabang menyampaikan berterimakasih atas dedikasi Petrus Hutauruk yang telah memberikan pelayanan pada Nelayan.
“Nelayan kita telah merasakan pelayanan yang sangat meningkat mulai dari kantor ini hingga pelayanan hingga selalu memberi semangat bagi para Nelayan,” ujarnya.
Menurutnya, ia telah bekerja dengan 3 Kepala Cabang sebelum Petrus memimpin, jadi cukup mengetahui bagaimana perkembangannya
“Sangat luar biasa sepertinya beliau bukan pejabat tapi pelayan dan pekerja keras. Saya yakin ditangan beliau perekonomian para belayan kita berkembang,” katanya.
Namun hal ini, katanya lagi, tentu perlu dukungan dari semua pihak, baik dari dinas terkait terlebih propinsi dan pusat agar status Pelabuhan Perikanan Perintis Teluk Sinabang diserahkan ke KKP.
“Itu harapan kita semua”, tutupnya.