5 Tahun Berturut-turut Banyuwangi Peroleh SAKIP A

IMG-20240310-164257

Banyuwangi, TRIBRATA TV

Pemkab Banyuwangi kembali mampu mempertahankan nilai A pada penilaian Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) yang dikeluarkan Kementrian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Biokrasi (Kemenpan RB). Selama lima tahun berturut-turut Banyuwangi meraih nilai A.

IMG-20240227-124711

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memberikan penghargaan tersebut di Surabaya. Penghargaan diberikan kepada daerah yang telah menerima SAKIP A tiga tahun berturut-turut. Adapun Banyuwangi bahkan telah mempertahankan nilai SAKIP A lima tahun berturut-turut.

Acara dihadiri Deputi Bidang Reformasi Biokrasi, Akuntanbilitas Aparatur, dan Pengawasan Kemenpan RB, Erwan Agus Purwanto.

SAKIP adalah sebuah sistem terintegrasi dan perencanaan, penganggaran, hingga pelaporan. Terdapat sejumlah fokus pelaporan dan evaluasi, yaitu laporan anggaran, kinerja output program pembangunan, kinerja outcome program, dan kinerja sasaran.

Paradigma pemerintahan digeser bukan lagi pada berapa anggaran yang disiapkan dan dihabiskan, tapi berapa besar kinerja yang dihasilkan.

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengungkapkan, SAKIP penting sebagai indikator peningkatan kualitas reformasi biokrasi dan pelayanan publik.

“Bagi kami, mampu mempertahankan penilaian SAKIP tetap A bukan semata-mata soal penghargaan. Namun, ini adalah bagian dari tanggung jawab untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik dan reformasi biokrasi. Tentu saja yang ada di Banyuwangi belum sepenuhnya sempurna, tapi kita terus optimal lakukan pembenahan demi pembebahan, “ungkap Ipuk.

Ipuk menilai prestasi SAKIP adalah buah dari kekompakan seluruh ASN dalam bekerja mengembangkan dan memajukan daerah. “Terima kasih kepada seluruh ASN, seluruh keluarga besar Pemkab Banyuwangi. Tentu kepada semua masyarakat yang bergerak bersama, saling memberi masukan, untuk perbaikan pelayanan publik,”papar Ipuk.

“Terima kasih kepada Menteri PAN -RB Bapak Tjahjo Kumolo dan Gubernur Jatim ibu Khofifah yang terus membimbing Banyuwangi, memberikan insight-insight untuk perbaikan, “imbuh Ipuk.

Sementara itu dalam sambutannya, Gubernur Khofifah menjelaskan spirit utama dari SAKIP adalah bagaimana melahirkan kolaborasi berbasis program. Sehingga melahirkan kekuatan terbaik dalam memberikan pelayanan.

“Jangan sampai antar bagian saling berlomba-lomba melahirkan pelayanan terbaik, namun tidak sinkron satu sama lainnya. Perlu adanya kolaborasi berbasis programatik, sehingga melahirkan strong collaboration, “paparnya.

Sementara itu Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Banyuwangi Suyanto Waspo Tondo Wicaksono mengatakan, selain menunjukkan tingkat efektivitas dan efisiensi penggunaan anggaran terhadap capaian kinerjanya, SAKIP juga menilai peningkatan kualitas pembangunan budaya kinerja biokrasi dan penyelenggaraan pemerintah yang berorienrasi pada hasil.

“Dari SAKIP memacu biokrasi harus berubah. Bekerja harus ada hasilnya. Bukan sekedar menuntaskan program yang ada di dokumen pelaksanaan anggaran,bukan sekedar menghabiskan anggaran. Tapi seberapa besar kinerja yang dihasilkan, yang berdampak ke masyarakat,”ujarnya. (irawan)

IMG-20240310-WA0073

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *