IMG-20240409-WA0045
Hukum  

Duga Kematian Suaminya Tidak Wajar, Boru Hasibuan Minta Keadilan

IMG-20240409-WA0076

Labura, TRIBRATA TV

Dahlia boru Hasibuan, warga dusun III kampung baru, Desa Subito, Kecamatan Aek Natas, Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura) terlihat dalam keadaan murung pasca ditinggal suaminya, almarhum Ahmad Tua Siregar.

IMG-20240227-124711

Kedatangan wartawan, Selasa (27/10/2020) siang dikediamannya membuat dia sedikit kaget, dan terlepas dari kemurungan tadi.

Setelah diperkenalkan atas kehadiran wartawan di Desa Sibito, Dahlia Hasibuan lalu buka bicara perihal musubah yang menimpa sang suami.

Ia menyebutkan, rasa kecurigaan atas meninggalnya bapak yang memiliki 6 orang anak tersebut.

“Kami curiga meninggalnya almarhum diduga dianiaya. Karena ada memar dibagian tubuh”, jelas Dahlia kepada TRIBRATA TV.

Padahal, lanjut Dahlia, sehari sebelum peristiwa itu, almarhum masih ikut berjualan di pekan, dan esok harinya almarhum berangkat mau ambil cabe.

“Esok harinya almarhum rencana mencari cabe di daerah Tapanuli, sebelum sampai ke lokasi, masih berada di Desa Sibito, almarhum menabrak seorang anak”, ujar Dahlia.

Ia menjelaskan, peristiwa kecelakaan lalu lintas tersebut, di Jalan Lintas Tobasa Dusun Temungkur Desa Sibito, (12/10/2020) lalu sekira pukul 13.00 wib. Atas insiden itulah pihak keluarga menduga ada penganiayaan sehingga menghilangkan nyawa Ahmad Tua Siregar.

Dihari berduka, saat almarhum hendak di sholatkan, kepala dusun (kadus) setempat datang menyodorkan surat kepadanya agar ditandatangani, dengan alasan supaya almarhum cepat dikebumikan.

“Saya tidak mengetahui isi surat itu, katanya biar suami saya cepat dikebumikan. Beberapa hari kemudian saya lihat isi surat itu ternyata surat perdamaian dengan pihak keluarga yang ditabrak almarhum”, ungkap Dahlia.

Diakhir pembicaraan, Dahlia Hasibuan mengharapkan penegak hukum dapat mengungkap kematian suaminya.

“Sekali lagi saya mohon keadilan, kita doakan polisi berhasil mengungkap kematian almarhum”, ucap Dalhlia, seraya menyebutkan pihak keluarga dan beberapa orang saksi telah berangkat ke Polres Labuhanbatu untuk buat pengaduan.

Kepala Desa Sibito Toat Tanjung, Selasa siang belum berhasil ditemui terkait peristiwa itu. Ia tidak berada dikantornya.

Kantor Desa tersebut tertutup rapat tanpa ada satu pun stafnya, padahal waktu masih sekira pukul 11.30 Wib. (Indra)

IMG-20240310-WA0073

Respon (1)

  1. Sedikit masukan untuk penulisan berita ini, bahwa Kepala desa sibito itu marga bukan tanjung akan tetapi Hasibuan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *